Tembang Plesiran: Promosikan Destinasi Wisata Baru dengan Irama Lawas

Hentakan musik hiphop dari Fatamorgana membuka acara Tembang Plesiran yang dihelat pada Sabtu (27/9/2025) di Pantai Tanggul Tirto, Kuwaru, Poncosari, Srandakan. Empat lagu termasuk Kota Bantul dan Bantul Bumi Satriya dibawakan dengan apik dan enerjik, membangkitkan semangat para penonton pada awal acara.

Selepas pemanasan penuh energi, suasana berganti menjadi syahdu. Alunan lagu-lagu lawas dari Koes Plus mengisi udara diiringi semilir angin dan suara ombak. Puluhan ibu-ibu pecinta Koes Plus tampak antusias berjoget di depan panggung, bergembira bersama komunitasnya. Suasana nostalgia ini mencerminkan tema besar acara yakni “Melodi Perjalanan Irama Kenangan,” yang diusung oleh Dinas Pariwisata (Dinpar) Kabupaten Bantul. 

Tembang Plesiran tidak hanya digelar untuk memperingati Hari Wisata Sedunia, tetapi juga sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan potensi pariwisata di Pantai Tanggul Tirto serta melestarikan budaya lokal melalui musik lintas generasi.

Dalam sambutannya, Kepala Dinpar Kabupaten Bantul, Saryadi, menjelaskan bahwa Pantai Tanggul Tirto merupakan destinasi wisata yang relatif masih baru. Pantai ini dibuka atas inisiatif dan swadaya masyarakat setempat, khususnya warga Kuwaru. 

“Inilah wujud nyata partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata Bantul, community based tourism,” ujar Saryadi, menekankan pentingnya peran warga dalam membangun sektor pariwisata berbasis komunitas.

Lebih lanjut, Saryadi menegaskan bahwa untuk mendukung upaya masyarakat tersebut, kehadiran pemerintah daerah sangat dibutuhkan. Kolaborasi antara warga dan pemerintah menjadi kunci keberhasilan dalam pengembangan destinasi wisata yang berkelanjutan.

“Kita perlu hadir, paling tidak ada dua hal. Pertama aksesibilitas dari JJLS sampai ke sini. Ke dua, event-event perlu diperbanyak sebagai bentuk promosi,” terangnya.

Senada dengan Saryadi, Wakil Bupati Bantul, Aris Suharyanta, yang turut hadir dalam acara ini, menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan Tembang Plesiran. Menurutnya, event ini merupakan inovasi pengelolaan destinasi wisata. Aris juga berjanji untuk mempromosikan Pantai Tanggul Tirto yang menyuguhkan pemandangan tak kalah indah dibandingkan destinasi pantai lainnya di Bantul.

“Ke depan Pemda melalui Dinas Pariwisata akan ikut membantu penataan maupun mempromosikan objek wisata Pantai Tanggul Tirto,” ucap Aris. 

Di sela-sela penampilan band tribute Koes Plus, dilaksanakan aksi simbolis pelepasan delapan burung perkutut ke alam bebas. Aksi ini menjadi pesan penting bagi pengunjung tentang pentingnya menjaga ekosistem dan kelestarian lingkungan di sekitar Pantai Tanggul Tirto. 

Antusiasme terhadap acara ini juga datang dari pelaku usaha lokal. Salah satu pedagang di Pantai Tanggul Tirto, Siti Mahmudah, mengaku senang dengan promosi wisata yang dilakukan oleh pemerintah. Ia meyakini bahwa dengan adanya event-event seperti Tembang Plesiran, pantai ini akan semakin dikenal luas.

“Nanti akan bertambah banyak pengunjungnya. Kalau sekarang di sini baru dikunjungi oleh penduduk lokal sekitar sini saja, paling Pandak, Pundong. Dengan event ini kan jadi lebih banyak dikenal,” ujar Siti.

Tak hanya itu, Siti juga menyampaikan harapannya agar para pedagang lokal mendapatkan pelatihan, misalnya dalam mengolah sumber daya lokal menjadi oleh-oleh khas yang bisa menambah daya tarik wisata. (Jhn)

Berbagi:

Pos Terbaru :