Ratusan kader Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Bantul berkumpul di kawasan Pinussari, Mangunan, Dlingo pada Minggu (12/10/2025) dalam sebuah hajatan besar bertajuk "Inaugurasi Ansor Bantul Bumi Satriya". Kegiatan ini menjadi tonggak awal kepimpinan GP Ansor Kabupaten Bantul untuk masa khidmat 2025-2029 yang kembali dinakhodai oleh Ahmad Sidik, yang juga dipercaya memimpin Ansor Bantul pada periode sebelumnya.
Selain pelantikan Pimpinan Cabang GP Ansor, turut dilaksanakan pula pengukuhan Satkorcab Banser (Bantuan Ansor Serbaguna) Kabupaten Bantul masa khidmat 2025-2029. Prosesi ini menjadi simbol kesiapan Banser sebagai garda terdepan dalam pengabdian sosial, kebangsaan, dan keagamaan.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih dan Wakil Bupati Bantul, Aris Suharyanta, yang menunjukkan dukungan pemerintah daerah terhadap peran strategis Ansor dan Banser dalam menjaga harmoni sosial serta nilai-nilai kebangsaan.
Ketua Tanfidziyah PC Nahdlatul Ulama Kabupaten Bantul, Riyanto, dalam sambutannya menyampaikan pesan kebangsaan dan ke-NU-an yang kuat. Mengutip dawuh KH. Ali Maksum, beliau menekankan pentingnya berpegang pada prinsip toleransi, pemahaman komprehensif terhadap ajaran NU, dan kesabaran dalam menghadapi tantangan internal maupun eksternal.
"Semoga amanah ini menjadi ladang ibadah. Jabatan tidak sebatas struktural semata, namun sebuah komitmen untuk menjadikan Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Bantul menjadi yang terbaik bahkan dimasa mendatang," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Pusat GP Ansor, Mohammad Hanies Cholil, menegaskan peran penting Ansor dalam menghadapi era digital dan disrupsi informasi.
"Kita sedang banyak menghadapi beragama perubahan, baik sosial, ekonomi, hingga teknologi yang sangat cepat. Digitalisasi menghadirkan berbagi peluang, namun juga ancaman dan disinformasi. Gerakan pemuda Ansor harus menjadi benteng penjaga narasi kebangsaan. Kita harus mengambil posisi yang lebih bermanfaat bagi masyarakat," tuturnya.
Inaugurasi Ansor Bantul Bumi Satriya juga dirangkai dengan kegiatan penanaman pohon sebagai simbol komitmen pelestarian alam, dan ditutup dengan pembacaan Maulid Al-Barzanji, dzikir, dan salawat sebagai bentuk penguatan ruhani kader-kader Ansor. (Fza)