Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih bersama Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, resmikan Tower dr. Hardjo Djojodarmo, Sp.OG., Tower Siti Bariyah, serta Jembatan Jisr Asy-Syifa di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul, pada Kamis (13/11/2025) malam.
Dalam sambutannya, Bupati mengungkapkan rasa syukur dan apresiasi atas selesainya pembangunan dua tower dan satu jembatan tersebut. Menurutnya, fasilitas baru ini merupakan kebutuhan mendesak seiring pertumbuhan jumlah penduduk Bantul.
“Penduduk Kabupaten Bantul hari ini sudah tembus 1 juta lebih. Tentu ini memerlukan kesempurnaan sarana-prasarana kesehatan kita,” ujarnya.
Dengan adanya rumah sakit dan puluhan puskesmas serta klinik, ia menilai akses masyarakat terhadap layanan kesehatan sudah memadai, namun peningkatan kualitas layanan tetap harus menjadi prioritas.
Bupati juga mengapresiasi inovasi layanan baru yang dikembangkan RS PKU Muhammadiyah Bantul, termasuk layanan regenerasi sel (stem cell) yang disebutnya dapat membantu masyarakat menjaga kesehatan hingga kecantikan.
Terkait prinsip pelayanan, ia menegaskan bahwa RS PKU Muhammadiyah memberikan layanan kesehatan yang bersifat universal. “PKU Muhammadiyah tidak hanya merawat warga Muhammadiyah saja, tapi seluruh warga, apapun agamanya, apapun ormasnya. Ini adalah layanan publik yang harus didukung pemerintah,” tegasnya.
Direktur RS PKU Muhammadiyah Bantul, dr. Nurcholid Umam, Sp.A., M.Sc, memaparkan sejumlah inovasi layanan yang kini dimiliki rumah sakit tersebut. Ia menargetkan PKU Bantul dapat menjadi rumah sakit rujukan regional, bahkan nasional.
“Pada tahun ini kami meluncurkan banyak sekali layanan-layanan baru. Bapak Ibu mungkin pernah mendengar yang namanya stem cells atau layanan sel punca. Kalau awet tua itu niscaya tetapi awet muda itu ternyata harus dengan usaha salah satu yang kita tawarkan kepada masyarakat Bantul adalah terapi sel punca. Di RS PKU Muhammadiyah Bantul sudah ada dan insyaallah harganya terjangkau,” jelasnya.
Selain itu, ia membeberkan bahwa PKU Muhammadiyah Bantul kini telah mampu melakukan inseminasi buatan berbasis syariah, sehingga pasangan yang kesulitan memperoleh keturunan tidak perlu lagi pergi ke kota besar atau ke luar negeri.
Untuk meningkatkan kinerja pelayanan, RS PKU Muhammadiyah Bantul juga meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Karyawan RS PKU Muhammadiyah Bantul yang dapat memantau kinerja pegawai.
Sementara itu, Haedar Nashir menyampaikan apresiasi atas kerja keras berbagai pihak yang telah mewujudkan pembangunan fasilitas baru ini. Ia menekankan bahwa peresmian ini bukan hanya simbol kemajuan secara fisik, tetapi manifestasi komitmen Muhammadiyah dalam memberdayakan masyarakat.
“Melalui rumah sakit, kita ingin terus memberdayakan masyarakat. Lewat jaringan rumah sakit kita, maka diharapkan dapat menghidupi masyarakat dari berbagai kalangan,” ujarnya.
Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati Bantul dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, disaksikan oleh Ketua PWM DIY Ikhwan Ahada, jajaran direksi rumah sakit, serta Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bantul. (Fza)




