Pelaksanaan gerakan ayah mengambil rapor di sejumlah sekolah di Kabupaten Bantul mendapat sambutan hangat dari berbagai pihak. Gerakan ini bukan hanya berlangsung di Bantul, tetapi merupakan seruan nasional dari Pemerintah Pusat, mengajak seluruh ayah di Indonesia untuk terlibat secara langsung dan aktif dalam pendidikan anak, sekaligus memperkuat kolaborasi antara keluarga dan sekolah sebagai fondasi utama pembentukan karakter dan prestasi anak.
Dalam kegiatan ini, para ayah hadir langsung ke sekolah untuk menerima rapor anaknya dan berdiskusi dengan wali kelas mengenai perkembangan akademik, karakter, serta potensi yang dimiliki anak. Kehadiran ayah diharapkan tidak hanya memberikan dukungan moral, tetapi juga memotivasi anak dalam proses belajarnya.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menegaskan bahwa keterlibatan ayah memiliki peran strategis dalam membentuk karakter, kedisiplinan dan rasa percaya diri anak.
“Pendidikan anak bukan hanya tanggung jawab ibu, tetapi juga ayah. Kami mengajak seluruh ayah di Kabupaten Bantul untuk kembali memberi perhatian dan mendampingi anak-anaknya, serta memikirkan masa depan mereka. Kehadiran ayah saat mengambil rapor adalah wujud nyata kepedulian dan komitmen dalam mendampingi tumbuh kembang anak,” ujar Bupati.
Bupati berharap gerakan ini dapat menjadi budaya positif di lingkungan sekolah dan keluarga, sehingga komunikasi antara orang tua dan guru semakin terbuka dan berkelanjutan. Sejumlah ayah mengaku baru pertama kali hadir ke sekolah untuk mengambil rapor anaknya. Pada pengalaman perdana tersebut, mereka menyampaikan rasa senang dan bangga karena dapat terlibat langsung dalam pendidikan anak. Menurut para ayah, kegiatan ini tidak hanya mempererat kedekatan dengan anak di rumah, tetapi juga membangun hubungan emosional yang lebih kuat melalui kehadiran mereka di sekolah.
“Saya jadi lebih memahami perkembangan belajar anak dan bisa berdiskusi langsung dengan gurunya. Pengalaman ini sangat berharga dan membuat saya semakin termotivasi untuk mendampingi anak dalam proses belajarnya,” ungkap salah satu ayah.
Gerakan ini menjadi bukti nyata bahwa peran ayah dalam pendidikan anak sangat berarti. Pemerintah Kabupaten Bantul berharap dengan adanya gerakan ini, tercipta lingkungan pendidikan yang lebih inklusif dan kolaboratif, di mana peran ayah dan ibu berjalan seimbang demi mendukung masa depan generasi penerus.
Namun bagi adik-adik yang hari ini ayahnya belum berkesempatan hadir mengambil rapor karena kesibukan atau hal lain ada pesan hangat dari Bapak Alfaruq, salah satu wali murid “Tetap semangat adik-adik walaupun hari ini ayah belum bisa datang ketahuilah bahwa ada ayah-ayah yang lain, guru dan orang dewasa disekitar kalian yang dengan tulus merangkul dan mendukung langkah kalian. Setiap ayah sedang berlari dengan langkahnya masing-masing untuk melihat kalian tumbuh, belajar dan meraih masa depan yang terbaik. (ADS)




