Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemerintah Kabupaten Bantul bersiap menyambut wisatawan yang hendak bertandang. Pada musim Nataru kali ini, lonjakan wisatawan diprediksi bakal terjadi jika dibandingkan dengan hari biasa. Hal ini disampaikan oleh Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, saat konferensi pers menghadapi Nataru bersama awak media di Gedung Mandala Saba Pracima, Senin (22/12/2025).
“Kami sudah melakukan pertemuan terkait Nataru dengan jajaran pemerintah baik vertikal maupun perangkat daerah. Karena kami memposisikan diri sebagai tuan rumah, dan tuan rumah yang baik harus menghormati tamu yang datang. Intinya, kami berupaya memberi keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan yang datang,” tutur Halim.
Persiapan atau ancang-ancang yang dilakukan cukup komprehensif. Pemkab Bantul juga memberi perhatian khusus pada fenomena cuaca ekstrem yang kemungkinan masih bisa terjadi hingga bulan Maret 2026.
“Mengingat saat ini cuaca sering berubah, kami juga mengambil langkah antisipatif berupa kesiapsiagaan bencana. Ini penting,” imbuh Bupati.
Menyambung hal tersebut, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD Bantul), Mujahid Amrudin, mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi wilayah rawan bencana dan mengimbau seluruh masyarakat untuk waspada. Imbauan ini telah diteruskan ke relawan hingga tingkat desa.
Tidak hanya BPBD, Pemkab Bantul juga menunjuk perangkat daerah lainnya yang dinilai perlu berupaya ekstra keras pada musim Nataru. Dinas Perhubungan punya tanggung jawab perihal kelancaran lalu lintas hingga memastikan kendaraan laik jalan. Posko-posko telah didirikan, seperti pos pantauan Druwo, Piyungan, dan Jembatan Pandanaran.
Sementara soal pengamanan yang lebih teknis, Satpol PP telah berkoordinasi dengan Polres Bantul dan Kodim 0729 untuk memetakan tempat ibadah maupun lokasi lain yang disinyalir rawan gangguan. Personel tambahkan telah dikerahkan untuk memaksimalkan pengamanan.
Untuk keamanan distribusi logistik, terutama sembako, DKUKMPP memastikan seluruh komoditi lancar. Bahkan berencana untuk menambah pasokan gas LPG 5 kg agar tidak terjadi kelangkaan di lapangan.
Dari lini kesehatan, Dinkes Bantul memastikan seluruh layananan kesehatan baik rumah sakit maupun puskesmas bekerja sebagaimana mestinya. Layanan ini tidak mengenal tanggal merah. Khusus Nataru, urusan kegawatdaruratan lebih ditingkatkan kesiapannya.
Kenyamanan wisatawan juga diperhatikan dari sisi sarana prasarana, salah satunya kondisi jalan. Sebab itulah DPUPKP tidak berpangku tangan. Sebanyak 101 ruas jalan dilakukan pemeliharaan. Sebelumnya, pelebaran jalan telah dilakukan di ruas jalan Yogyakarta – Batas Kota Bantul dan segmen Cepit – Batas Kota Bantul. Selain masalah jalan, kenyamanan wisatawan juga didorong melalui pelayanan prima di tiap lokasi wisata. Terkait hal ini, Dinas Pariwisata telah mengimbau kepada asosiasi, pengelola, dan pelaku pariwisata untuk memastikan standar CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Enviromental, Sustainability).
Terakhir, Diskominfo Bantul menyiagakan diri dengan Call Center 112 yang bisa diakses secara gratis selama 24 jam untuk segala panggilan darurat. Tidak hanya itu, masyarakat juga bisa mengakses 39 CCTV di sekitar Bantul melalui kanal Youtube maupun aplikasi Bantulpedia.
Sebagai penutup, Wakil Bupati Bantul, Aris Suharyanta, persiapan atau ancang-ancang ini merupakan keseriusan Pemkab dalam menyambut wisatawan. Sehingga, aman dan nyaman betul-betul bisa dirasakan bagi siapa saja yang melancong ke Bantul selama Nataru. (Els)




