Menurut laporan panitia yang disampaikan oleh Tunik Wusri Arliani, S. Sos, MSE Kasubid. PEK pada Kantor BKKPPKB Kabupaten Bantul menerangkan bahwa pelatihan SP-IRT ini diadakan setiap tahun satu kali sejak tahun 2005. Pelatihan berlangsung selama tiga hari (30/5 s.d 1/6), dua hari disampaikan materi pokok satu hari materi tambahan. Setelah mengikuti pelatihan akan disurvei, jika mereka lolos akan mendapat sertifikat secara gratis karena didanai APBD Kabupaten Bantul pada dana PEKM. Padahal untuk mendapatkan satu macam sertifikat saja membayar ratusan ribu bagi masyarakat umum.
Pada pelatihan ini, tambah Tunik, materi akan disampaikan oleh empat nara sumber diantaranya dari BKKPPKB, Dinas Kesehatan, Disperindagkop dan dari Dinas Perijinan Kabupaten Bantul. Pelatihan diantaranya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian kelompok PEKM untuk meningkatkan kualitas produknya dan menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya perlindungan konsumen, sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggungjawab dalam berwirausaha.
Sementara salah satu nara sumber dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Ismaryati Apt menerangkan pula bahwa untuk mendapatkan sertifikat SP-IRT pelaku usaha wajib mengikuti pelatihan SP_IRT selama dua hari dan lolos survei yang dilakukan oleh Tim dari Dinas Kesehatan. Karena saat ini konsumen semakin cerdas dan kritis sehingga mereka akan membeli produk makanan maupun minuman yang sudah bersertifikasi.
"Fungsi dari sertifikasi pelatihan produk makanan dan minuman dapat menjadikan produk makanan dan minuman aman dan bermutu." tambah Ismaryati.
Pelatihan ini disambut antusias oleh para peserta, terbukti baru satu makalah yang disampikan oleh nara sumber sudah banyak yang mengajukan pertanyakaan seputar produknya.
Sebelumya acara dibuka oleh Kepala BKKPPKB Kabupaten Bantul Drs. Djoko Sulasno Nimpuno, M Kes. "Pelatihan ini diperuntukan bagi kelompok PEKM yang anggotanya para peserta KB binaan para petugas KB di Kabupaten Bantul. Kami berharap agar mereka dapat mengisi waktu luangnya dengan kegiatan yang positif dan produktif serta dapat menambah penghasilan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan keluarganya." kata Djoko. (Sit)