Bupati Bantul mengaku sangat terharu karena di tengah fenomena Pancasila sebagai ideologi bangsa saat ini bisa dikatakan tak lagi diingat orang, masih ada warga Bantul yang peduli dan rela membuat rakitan tumpeng. "Kalau di Bantul, Pancasila adalah harga mati. Hanya dengan Pancasila bangsa Indonesia akan tetap utuh dan tegak berdiri,"tegasnya.
Sedangkan E Suhardjendro selain menyerahkan tumpeng juga menyerahkan buku berisi 9 tembang mocopat yang bertema Pancasila, diantaranya kinanthi, durmo, gambuh, mijil, pangkur, maskumambang, pocung, sinom, dandanggulo, asmorodono dan megatruh. Saat itu diungkapkan keprihatinannya karena boleh dikatakan saat ini ruh Pancasila sedang menghilang atau murco. Sejak setahun ini kita menunggu Pancasila akan hadir ditengah bangsa, namun nyatanya masih belum ada tanda-tandanya. "Terus terang, kami sangat prihatin," katanya. (dew)