DIKLAT RELAWAN SIAGA BENCANA KAB BANTUL Kesiapan Aparat dan Masyarakat Masih Kurang

BERDASARKAN kajian ilmu pengetahuan sebagian besar jenis bencana yang terjadi seperti tsunami, tanah longsor, kekeringan, anomaly cuaca biasanya masih dapat diketahui sebelumnya. Namun demikian, realitas kejadian/bencana yang timbul, selalu saja memberikan dampak kejutan dan menimbulkan banyak kerugian, baik harta benca maupun jiwa. Hal tersebut mengidentifikasikan kepada kita semua bahwa kewaspadaan dana kesiapan baik aparatur pemerintah maupun masyarakat dalammenghadapi bencana masih relatif rendah. "Selain itu, pola kebiasaan dalam penanganan bencana yang masih bersifat renponsive telah terbukti tidak dapat memberikan hasil yang maksimal dalam mengurangi resiko yang terjadi", kata Bupati Bantul Hj Sri Surya Widati Rabu ( 14/9 ) siang kemarin dalam smautan tertulisnya yang dibacakan Wabup Drs H Somarno PRS.

Sambutan tertulis Bupati Bantul tersebut dikemukakannya saat Wabup Bantul membuka Diklat ( Pendidikan dan Pelatihan ) relawan siaga bencana dan petugas operasional penanggulangan bencana Kabupaten Bantul, di lantai III gedung induk Pemkab Bantul.

Untuk itu, Bupati Bantul mengharapkan agar relawan siaga bencana dan petugas operasional penanggulangan bencana dapat melaksanakan tindakan penanggulangan bencana dan koordinasi awal pra bencana, tanggap darurat, hingga pasca bencana. Bahkan lebih dari itu,kecvepatan respon dalam menangani ben cana maupun koordinasi dan integrasi antara semua pihak yang terlibat, merupakabn langkah antisipasi kita dalam menghadapi bencana di kemudian hari. "Melalui Diklat ini, kami berharap nantinya kualitas dan kuantitas sumber daya relawan dan penanggulangan bencana, setrta kapasitas potensi relawan dari berbagai profesi atau cluster skill , dalam penanganan bersama dengan organisasi kerelawanan", tegas Bupati Bantul.

Diklat yang berlangsung sehari tersebut menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Bantul Drs Dwi Daryanto Msi, dilaksanakan atas kerjasama dengan Kantor Kesbangpolinmas ( Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat ) Kabupaten Bantul dan berlangsung selama tiga hari. Bertindak sebagai penmyampai materi,antara lain Dandim 0729 Bantul Letkol Czi Triambodo, Kapolsek Sanden Akp Haryanto, serta mantan Bupati Bantul Drs HM Idham Samawi. "Selain teori, peserta yang berjumlah mencapai 300 orang tersebut juga mendapatkan meteri praktek", kata Kepala BPBD ( Badan Penanggulangan Bencana Daerah ) Kabupaten Bantul, Drs Dwi Daryanto Msi. (Sus)

Berbagi:

Pos Terbaru :