WPS Di Bantul Meningkat Pengaruhi Penderita HIV/AIDS

Dengan meningkatnya jumlah WPS (wanita penjaja seks) di Bantul, bertambah pula jumlah penderita ODHA (Orang Dengan HIV AIDS). Hal ini merupakan tugas besar bagi pemerintah daerah Bantul untuk selalu melakukan program penanggulangan virus HIV dan AIDS. "sampai dengan bulan Juni 2010 di seluruh Indonesia yang terdeteksi menderita AIDS adalah sebanyak 21.770 penduduk dan ada 60.061 yang sudah terjangkit virus HIV. Di Propinsi DIY sendiri ada 1.288 orang yang sudah terkena AIDS, termasuk di Bantul yang juga bertambah penderita HIV AIDS. Fenomena tersebut merupakan tugas bagi pemerintah dan seluruh masyarakat yang harus bekerjasama untuk selalu berkoordinasi dalam rangka penanggulangan HIV AIDS," jelas Sekdinkes Hj.Siti Noor Afifah,SE dalam acara Pertemuan Stakeholder 'Peningkatan Kapasitas Pemangku Kepentingan dalam Program Penanggulangan HIV AIDS' Kab Bantul di Ros In Hotel pada hari Selasa (15/11).

Virus HIV AIDS yang bisa ditularkan melalui seks bebas dan narkoba merupakan fenomenal gunung es yang tidak akan tahu kapan akan meleleh habis. Namun berbagai upaya akan selalu dilakukan untuk menanggulangi masalah tersebut. Sampai bulan Juni 2011 ini di Bantul sudah ditemukan ada 178 orang terjangkit virus HIV, 77 orang penderita AIDS dan 25 orang sudah meninggal karena AIDS. Maka koordinasi antara Dinkes Bantul, RSUD Panembahan Senopati, KPA (Komisi Penanggulangan AIDS), LSM, PMI, Pemkab Bantul dan seluruh masyarakat harus selalu melakukan penanggulangan secara terpadu, bersama-sama dan berkesinambungan.

"Pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS ini dilakukan dalam rangka meningkatkan derajat hidup masyarakat. HIV AIDS merupakan masalah global yang sulit diatasi. Kasus yang terlaporkan hanya sebagian kecil dari kasus yang sebenarnya. Dengan adanya KPA sebagai naungan yang akan melakukan penyuluhan dan penanggulangan HIV AIDS secara terarah dan terpadu,"jelas Staf Ahli Bupati Sunarto,SH,MM.

Penyuluhan,pemeriksaan,pencegahan serta pengobatan penyakit HIV AIDS dilakukan di berbagai lingkup masyarakat dari pelajar,mahasiswa,masyarakat umum sampai dengan PNS. Rumah sakit dan klinik pengobatan juga sudah ada fasilitas untuk pemeriksaan deteksi HIV AIDS, yaitu di RSDU Panembahan Senopati,Puskesmas Kretek,Puskesmas Banguntapan,serta BP4. Tujuan dilakukannya program tersebut adalah untuk mencegah/mengurangi HIV AIDS, meningkatkan kualitas hidup ODHA serta mengurangi dampak HIV AIDS. (dew)

Berbagi:

Pos Terbaru :