Wawasan Kebangsaan Generasi Muda Kita Saat Ini semakin Menurun

Permasalahan yang semakin komplek yang dihadapi bangsa kita saat ini seperti krisis ekonomi yang tidak kunjung henti berdampak pada timbulnya krisis sosial dan politik yang akan menyulitkan pemulihan krisis dan butuh penanganan sangat serius. Akibat krisis tersebut memicu pula timbulnya konflik horisontal maupun fertikal yang dikhawatirkan akan melahirkan ancaman disintegrasi bangsa. Apalagi Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang sangat plural, terdiri berbagai suku, budaya, agama serta kondisi geografis negara kepulauan terbesar di dunia. Semua ini mengandung potensi konflik yang dapat mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.

Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Bantul yang dibacakan Wakil Bupati Bantul Drs. Sumarno PRS. saat memberikan sambutannya pada acara Pemantapan Wawasan Kebangsaan Di kalangan Generasi Muda se Kabupaten Bantul yang berlangsung di Pendopo Parasamya, Selasa (22/11).

Dewasa ini, terang Sumarno, dampak krisis multi dimensi ini telah memperlihatkan tanda-tanda awal munculnya krisis kepercayaan diri dan rasa hormat diri sebagai bangsa Indonesia. Seperti munculnya berbagai aspirasi politik untuk merdeka di berbagai daerah merupakan salah satu wujud krisis kepercayaan diri sebagai satu bangsa.

"Maka saat ini sangat mendesak untuk dilakukan suatu upaya untuk mengembalikan kepercayaan sebagai bangsa dan penyegaran kembali konsep wawasan kebangsaan kepada bangsa kita terutama bagi generasi muda kita agar tidak terjadi kondisi krisis yang lebih parah, sehingga bangsa kita kedepan dapat bangkit menjadi bangsa yang lebih maju dan tangguh sejajar dengan bangsa-bangsa di dunia. Wawasan kebangsaan tersebut diantaranya terdiri dari tiga unsur yaitu rasa kebangsaan, paham kebangsaan dan semangat kebangsaan" ungkap Sumarno.

Sementara salah satu nara sumber dari Polres Bantul Ipda Lukman R menyampaikan makalah tentang Pembinaan Keamanan Dan Ketertiban Masyarakat di Wilayah Kabupaten Bantul. Sebagai aparat keamanan Polri mempunyai tugas pokok sebagai pemelihara kamtibmas, penegak hukum dan pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat dan Polri lebih mengedepankan tindakan cegah dan tangkal terhadap segala tindak pelanggaran hukum. terang Lukman.

Pada acara tersebut nara sumber yang lainnya diantaranya Kepala Administrasi Kodim Bantul Restito dan Dosen UNY Drs. Kus Eddy Sartono.

Menurut laporan panitia penyelenggara yang disampaikan Kepala Kantor

Kesatuan Bangsa, Politik dan Masyarakat Kabupaten Bantul Ir. Sumasriyana, M Si. acara diikuti oleh 150 peserta terdiri dari 2 unsur pemuda setiap desa se Kabupaten Bantul.

"Kami menyelenggarakan acara ini, karena saat ini kami melihat perkembangan generasi muda kita mengalami penurunan wawasan kebangsaannya dan bela negara mereka.. Untuk itu Kesbanglimas mulai tahun ini menyelenggarakan acara ini, yang diharapkan akan dapat membangkitkabn rasa dan wawasan kebangsaan generaasi muda di Kabupaten Bantul ini khusunya." ujar Sumasriyana. (Sit)

Berbagi:

Pos Terbaru :