Lebih lanjut dijelaskan bahwa tahun 2008 juga akan ditingkatkan subsidi atau bantuan pendidikan kepada murid SMP. "Walaupun tidak penuh bantuannya sebagaimana yang diberikan pada siswa SD namun akan kita ratakan per kepala bukan dihitung per sekolah, " katanya. Pemkab juga sedang memikirkan dan mulai membicarakan dengan jajaran pendidikan agar Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah juga dibuat lebih rasional misalnya dengan dibuatkan regulasi batas atas RAPBS sehingga tak memberatkan siswa serta orangtua murid.
Sementara itu menyangkut rencana anggaran APBD 2008, Sekda menjelaskan bahwa total anggaran adalah Rp.807.010.630.818. Anggaran tersebut terdiri dari belanja tidak langsung Rp. 557.217.145.895 dan belanja langsung Rp. 249.793.484.923. Defisit anggaran Rp. 43.755.683.628,95. Defisit ini akan ditutup dari perhitungan sisa anggaran tahun 2007. Sisa ini berasal dari efisiensi anggaran serta anggaran yang tak dilaksanakan.
Dalam RAPBD 2008 ada prioritas kegiatan yaitu masalah Ketenagakerjaan, Pendidikan, Kesehatan, Industri,Perdagangan dan koperasi, Infrastruktur, Pengelolaan lingkungan, Penanganan masalah sosial serta masalah strategis lainnya. " Khusus ketenagakerjaan diupayakan untuk menurunkan angka kemiskinan sebesar 10 % per tahun, " kata Sekda.
"Namun nota anggaran ini baru akan dibacakan Bupati di hadapan DPRD tanggal 1 Desember mendatang, Sehingga masih bisa berubah tergantung penyerapan aspirasi dari masyarakat yang mungkin muncul, " kata Sekda. Setelah itu nantinya tanggal 19 Desember akan disyahkan.
Sebetulnya pemerintah pusat menjanjikan tambahan DAK jika rencana anggaran ini bisa diselesaikan sebulan sebelum akhir tahun anggaran 2007 dan jika tiada komentar dari BPK. "Kita akan terus berusaha agar dimasa mendatang kita bisa memenuhi jadwal tersebut, " katanya. Namun untuk wilayah DIY Kabupaten Bantul termasuk yang paling duluan merencanakan anggaran. (nurcolis)