Dana Bergulir bagi pedagang kecil Untuk Tanggulangi Rentenir, Saat ini Menjadi 1,2 miliar

Program bantuan modal berupa pinjaman lunak bagi pedagang kecil di pasar tradisional di Kabupaten Bantul saat ini sebesar Rp. 1,2 miliar. Modal ini pada awalnya digulirkan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul pada tahun 2008 sebesar Rp. 900 juta, tiga tahun kemudian berkembang menjadi Rp. 1,2 miliar.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor Pasar Kabupaten Bantul Hermawan, SIP. saat menjawab pertanyaan tamu dari Anggota Komisi III DPRD Kota Pare-Pare Propinsi Sulawesi Selatan yang melakukan study banding tentang pasar tradisional dan pasar modern di Kabupaten Bantul di Ruang Transit Gedung Induk Lantai Dasar Komplek Parasamya Bantul, Selasa (14/2).

"Pinjaman lunak berbunga 2 persen ini dipinjamkan kepada para pedagang pasar dengan sistem harian atau pasaran, setiap pedagamg maksimal bisa meminjam Rp. 1 juta, setiap penarikan cicilan pinjaman kemudian dipinjamkan lagi kepada pedagang yang lain. Program pinjaman lunak untuk pedagang kecil ini sangat membantu para pedagang pasar tradisional, terbukti Unit Kantor Pasar di setiap pasar trasional tidak pernah sepi oleh mereka untuk meminjam tambahan modal dagangnya." jelas Hermawan

Untuk mendukung perkembangan pedagang kecil serta menarik konsuman untuk belanja di pasar tradisional, tambah Hermawan, maka pasar tradisional kita perbaiki dan jumlah pasar moderen kita batasi. Saat ini di Bantul terdapat 30 pasar tradisional, sedangkan pasar moderen skala kecil terdapat 23 buah yang merupakan jaringan nasional.

Program pemerintah tersebut merupakan salah satu inovasi untuk meningkatakan fungsi pasar tradisional dan untuk meningkatan kesejahteraan pedagang kecil di Bantul. Upaya lainnya yaitu retribusi pasar mulai tahun 2012 tidak memakai sistem karcis, karena yang dipasang bukan target namun angka pasti. Rencananya para pedagang akan diberi buku tanda pembayaran retribusi pasar yang dapat membayar secara harian, mingguan, bulanan bahkan bisa tahunan.

Sementara dalam sambutannya Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bantul Drs. Suyoto HS, Msi, MMA. diantarannya mengatakan bahwa keberhasilan Pemerintah Kabupaten Bantul kuncinya pada kekompakannya dengan lembaga legelatifnya, sehingga segala program pembangunan berjalan sesuai capaian yang ditargetkan. Selain itu PAD Kabupaten Bantul dari tahun 2000 yang baru mendapat 6 miliar, tahun 2011 PAD sudah mencapai 120 miliar.

"Terkait dengan penolakan pendirian mall di Bantul, karena hal tersebut sesuai dengan program prioritas pemerintah yaitu pengentasan kemiskian termasuk perhatiannya terhadap nasib para pedagang kecil agar tidak mati oleh keberadaan mall. Karena menurut servei, jika mall berdiri, maka akan mematikan keberadaan para pedagang kecil dalam radius 3 km." terang Suyoto.

Rombongan tamu berjumah 20 orang yang dipimpin oleh Drs. H. Darmawangsa tersebut diantar oleh Kepala Kantor Pasar Kabupaten Bantul menuju pasar tradisional dan sentra batik Imogiri. (Sit)

Berbagi:

Pos Terbaru :