Anggota Dharma Wanita Harus Jadi Pelopor Penggunaan Produk Dalam Negeri

Kebutuhan sandang merupakan salah satu kebutuhan dasar dalam keluarga. Namun berbusana yang baik bukan berarti harus berpakaian yang mahal dan mewah. Berbusana yang baik adalah berpakaian yang serasi, modis namun harus memperhatikan etika dan estetika.

Hal tersebut disampaikan oleh Pembina Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Bantul Hj. Sumarno, PRS saat menyampaikan sambutannya pada acara Pelatihan Berbusana Dengan Tata Rias Yang Serasi Untuk Tampil Lebih Percaya Diri berlangsung di Bangsal Rumah Dinas Trirenggo, Jumat (17/2).

Kita patut bersyukur, tambah Hj Sumarno, bahwa saat ini masyarakat kita baik di kota maupun di desa, kalangan anak-anak, muda, tua, di acara santai maupun resmi sudah terbentuk suatu budaya untuk berbakaian batik, yang merupaka ekspresi kebanggan terhadap produk negeri sendiri dan dapat mengangkat ekonomi sebagian besar masyarakat yang menggantungkan kehidupannya pada bidang usaha batik.

Namun dengan maraknya produk batik ala Indonesia buatan beberapa negara asing sangat mengancam bereradaan batik asli Indonesia. Untuk itu kami mohon kepada anggota DWP di Kabupaten Bantul berani menjadi pelopor dalam pemakaian produk batik asli Indonesia baik dalam berpakaian untuk sehari-hari maupun untuk acara yang lebih penting.

Sementara Ketua Panitia Pelaksana Ny. Priyatinah Trisaktiyana melaporkan bahwa pelatihan diikuti oleh sekitar 150 orang, terdiri dari anggota DWP kabupaten dan anggota DWP SKPD se Kabupaten Bantul.

Pelatihan ini merupakan salah satu program kerja DWP Kabupaten bantul Bidang Pendidikan sekaligus mengawali kegiatan DWP Kabupaten Bantul di tahun 2012. terang Ny. Priyatinah.

Sementara yang menyampaikan makalah tentang tampil cantik dengan busana serasi dan tata rias sederhana untuk meningkatkan rasa percara diri disampaikan oleh Tety Sri Nurhayati dari PT. Mustika Ratu Kosmetik. (Sit)

Berbagi:

Pos Terbaru :