Dalam sambutannya Suyoto HS menyampaikan terima kasihnya kepada Ketua Pepadi dan sanggar Ayodya yang telah membimbing anak sekolah dibidang seni pedalangan yang merupakan kebudayaan jawa yang harus dilestarikan keberadaanya. Karena kebudayaan wayang yang merupakan bagian dari budaya yang adi luhung ini oleh lembaga UNESCO telah diakui, bahwa wayang merupakan milik bangsa Indonesia yang merupakan budaya nenek moyang bangsa Indonesia yang amat sangat penting untuk dijaga dan dilestarikan kata Suyoto HS.
Suyoto mengharapkan, nantinya setiap sekolah dari SD hingga SMA bahkan perguruan tinggi harus mempunyai seperangkat gamelan untuk dapat diajarkan kepada para siswa untuk belajar seni karawitan, seni pedalangan dan seni pesinden.
Dari festifal dalang cilik ini, tambah Suyoto, diharapkan akan dapat mewarnai karakter bangsa yang berbudaya adi luhung, Karena tipologi wayang yang mewakaili semua perwatakan manusia yang dapat menjadi media penyampaian kebijakan dan kearifan lokal, sihingga wayang dapat pula menjadi media untuk menyampaikan informasi yang akan disampaikan pemerintah kepada masyarakat atau sebaliknya.
Sementara menurut laporan Kasubdin. Kebudayaan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul Heni Rahmawati, SE festifal dalang cilik tersebut mengambil lakon Begawan Ciptaning dan Aji Norontoko, diikuti oleh 8 dalang cilik dari sanggar Ayodya Kasihan Bantul diantaranya Adik Aji Brojomusti, Jagad Melian Tejo Nelaru, Hanan Wisma Dwi Admojo, Gregorius Pradana Ardia Mukti, Sigit Tri Purnomo, Waluyo Catur Pamungkas, Pradipta dan Adit.
Pada festifal kali ini akan diambil satu dalang anak dan satu dalang remaja terbaik yang akan diikutkan pada lomba dalang cilik dan remaja tingkat DIY pada tanggal 12 Nopember 2012. terang Heni. (Sit)
