Hal tersebut disampaikan oleh Asisten Administrasi Umum Kabupaten Bantul Drs. Mardi saat menyampaikan sambutannya pada acara Sosialisasi UU No 9 Tahun 2010 Tentang Keprotokolan berlangsung di Gedung Induk Lantai III Komplek Parasamya, Selasa (27/11).
"Dalam suatu upacara peran protokol dan perwira upacara sangat fital, maka protocol dan perwira upacara harus fasih 4W 1H, atau secara jelasnya pimpinan upacara harus sangat menguasai tentang apa, kapan, dimana, mengapa dan bagaimana menempatkan semua unsur yang terkait dalam sebuah upacara yang dilaksanakan." terang Mardi.
Peran seorang pembawa acara, tambah Mardi, juga sangat menentukan jalannya pelaksanaan upacara, karena sering terjadi sebuah acara berlangsung kurang sesuai dengan rencana yang telah disusun dengan rapi, sehingga memerlukan seorang pembawa acara yang dapat mengatasi keadaan agar tidak menimbulkan kekakuan dalam acara yang sedang berlangsung.
Sementara Kabag. Protokol selaku Ketua Panitia Penyelenggara Eko Nugroho Setyanto, S Sos. MM. dalam laporannya diantaranya menyampaikan bahwa acara diikuti oleh 50 peserta yaitu mereka yang sering menangani upacara di intansinya yang terdiri dari unsur kecamatan, perwakilan SMP dan SMA serta dinas dan instansi terkait di Kabupaten Bantul.
Dalam acara tersebut terdapat dua nara sumber diantaranya aipda Sumpana dari Polres Bantul dengan materi Peraturan Baris Berbaris dan Tata Upacara serta Tejo Purnomo dari Bagian Protokol DIY dengan materi UU RI No. 9 Tahun 2010 Tentang Keprotokolan. (Sit)
