Hafidh menambahkan adanya UU Keistimewaan, pusat telah menyiapkan anggaran Rp. 500 M. "Sebagian besar dana keistimewaan diarahkan untuk membiayayi potensi budaya, namun kemiskinan tetap harus menjadi salah satu yang harus diperhatikan dari anggaran tersebut ". Jelasnya.
Di Kabupten Bantul rencana awal sebanyak 1.000 calon wirausahawan muda akan diikutkan dalam entrepreneur dan sebelumnya sudah ada 400 yang telah mengikuti tahap awal, sehingga tinggal menambah 600 peserta. Setelah mengikuti nantinya tetap dibimbing dan didampingi dalam mengimplementasikan ilmunya, harapanya mahasiswa di Yogyakarta saat KKN diarahkan mendampingi untuk mendampingi. Program tersebut telah direspon pemerintah pusat dan semua menteri yang memiliki dana pendamping siap mendukung.
Bupati bantul Hj. Sri Surya Widati yang didampingi Kepala Disnaker, Disperindagkop dan dinas lainnya yang terkait, menyambut baik gagasan tersebut dan siap member dukungan baik sarana dan prasarana yang dibutuhkan. (mw)