Lebih lanjut dikatakan UN hanyalah salah satu barometer dalam dunia pendidikan. Dengan barometer ini maka Bantul bisa melakukan pemetaan dan mempertimbangkan program pendidikan. Selama ini hasil yang dicapai prosentase kelulusan untuk SD/MI yang 2011 sebesar 99 persen meningkat menjadi 100 persen di 2012. SMP/MTs yang sebelumnya 99,16 persen, 2012 meningkat jadi 99,66 persen. SMA/MAN yang sebelumnya 99,68 persen meningkat menjadi 99,92 persen di 2012, SMK dari 99,85 persen menjadi 99,86 persen.
Sementara Ketua Dewan Pendidikan Bantul Drs. HM. Idham Samawi yang merupakan mantan Bupati Bantul menjelaskan siswa yang tak lulus Ujian Nasional (UN) bukan berarti bodoh. Namun kebanyakan karena terlalu tegang menghadapi atau kesiapan mental yang jatuh, sehingga persiapan belajanrnya tidak fokus.
Melihat hasil nilai rapor semester sebelumnya, anak yang tidak lolos UN termasuk anak-anak pintar, ditambah hasil try out juga bagus. Maka menurut kajian Dewan Pendidikan kesiapan mental kurang dan ketegangan berlebihan jelasnya.
Sekretaris Dewan Pendidikan, Drs Masharun Ghozalie, MM. dalam laporannya mengatakan lulusan SMK yang tidak tertampung di sektor industri selalu mengalami penurunan tiap tahun dan untuk tahun ini sebanyak 22 persen.
Dari data yang ada kebanyakan yang tidak tertampung mampu berwiraswasta bahkan menciptakan lapangan kerja bagi lingkungan. Diperkirakan dari 4.800 lulusan SMK
UN berlangsung mulai 15 Maret hingga 8 April mendatang. Peserta UN terdiri dari 11.971 siswa SD/MI, 11.195 siswa SMP/MTS, 4.869 siswa SMA/MA dan 4.598 siswa SMK. Selain itu masih ada 107 peserta Ujian Paket A, 1.962 peserta Ujian Paket B dan 465 peserta Ujian Paket C. (mw)
