Hal tersebut disampaikan oleh Suastiana dari Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) DIY pada Acara Rakerda Program Kependudukan dan KB Nasional Kabupaten Bantul yang berlangsung di Gedung Induk Lantai III, Selasa (2/4).
"Tantangan berat ini, yang juga dirasakan oleh Bantul tentu saja tidak dapat ditangani SKPD yang membidanginya secara sendirian, namun harus melibatkan instansi yang terkait lainnya." tambah Suastiana.
Upaya pemerintah dalam menanggulangi laju pertambahan penduduk yang sangat tajam tersebut, kata Suastiana lagi, diantaranya meningkatkan ketahanan pasangan usia subur, meningkatkan usia perkawinan untuk mendewasakan tingkat perekonomian keluarga dan upaya lainnya yang mendukung suksesnya program.
Sementara dalam sambutan Bupati yang disampaikan oleh Asisten Perekonomian dan Administrasi Kabupaten Bantul Dr. Suyoto HS, M.Si. MMA. diantaranya mengatakan bahwa menurut survey yang dalakukannya kepada seribu responden menyatakan bahwa pengaruh para penyuluh sangat signifikan terhadap perilaku masyarakat. "Hal ini tentunya akan menjadikan salah satu dasar dalam meningkatkan kinerja para penyukuh KB khususnya di kabupaten Bantul agar dapat lebih mensukseskan program KB untuk menekan angka kelahiran dan program lain yang terkait." terang Suyoto.
Acara diikuti oleh 60 peserta yang terdiri dari camat, PLKB dan perwakilan instansi terkait. Nara sumber yang lain diantaranya dari BKKBN DIY, Biro Kesra DIY, MUI Bantul dan Kabid. KB /KS BKKPPKB Kabupaten Bantul. (Sit)