Musyawarah Antar Desa (MAD) yang menghadirkan kelompok ibu-ibu anggota SPP tersebut merupakan MAD Perguliran yang ke-31.
Ada 127 kelompok yang memanfaatkan dana dari SPP ini. Dengan jumlah modal yang terus mingkat tersebut, menunjukkan bahwa kelompokkelompok tersebut cukup dinamis, dan disiplin dalam mengembalikan pinjaman, jelas Djubarso.
Selama ini, uang yang bergulir dikelola oleh ibu-ibu untuk berbagai usaha yang bisa mendukung peningkatan kesejahteraan keluarga. Ada yang digunakan untuk kegiatan di bidang pertanian, perdagangan, industri rumah tangga, jasa, kerajinan dll. Salah satu yang usaha yang menonjol adalah usaha pembuatan roti Mawaryang dikelola ibu-ibu di pedukuhan Gedongan, Srigading Sanden.
Usaha pembuatan roti tersebut omzetnya sudah cukup banyak dan jangakuan pasarnya sudah cukup luas.
Camat Sanden, Drs Fatoni, mengaku gembira dengan perkembangan Simpan Pinjam Perempuan tersebut, karena menurutnya akan sangat berkontribusi dalam usaha mengurangi kemiskinan di Kecamatan Sanden.
Saya mengapresiasi perkembangan UPK, harapan saya dananya dapat terus berkembang agar semakin banyak orang yang bisa memanfaatkan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan keluarga, kata Fatoni.
Di tingkat Kabupaten Bantul, BKAD Kecamatan Sanden sudah meraih predikat sebagai BKAD terbaik pada tahun 2013 lalu. Sedangkan UPK Kecamatan Sanden pada tahun 2013 lalu juga meraih penghargaan sebagai UPK terbaik ke-3 se-Kabupaten Bantul. Masih ada prestasi yang lain, yaitu juara harapan I untuk Badan Pengawas (BP) UPK Kecamatan Sanden. (Sit)