LOMBA PONDOK PESANTREN BERWAWASAN LINGKUNGAN HIDUP PP 'An-Nur' Ngrukem Wakili Bantul ke Tingkat DIY

BUPATI Bantul Hj Sri Surya Widati menandaskan bahwa tanpa partisipasi berbagai pihak, dalam hal ini dinas/instansi terkait dan warga masyarakat maupun berbagai organisasi, program penghijauan di wilayah Kabupaten Bantul tidak akan berhasil secara maksimal. "Juga jika hanya mengandalkan dana dari pemerintah, tidak akan berhasil secara maksimal. Karena dana pemerintah sangat terbatas, sedangkan yang harus ditanganinya, sangat banyak", tegas bupati.

Bupati Hj Sri Surya Widati menegaskan hal tersebut dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Staf Ahli Bupati Bantul Drs Maman Permana Kamis ( 12/6 ) siang saat menerima rombongan tim evaluasi Pondok Pesantren An-Nur Ngrukem Pendowoharjo Sewon Bantul, yang dalam tahun 2014 ini berhak mewakili Kabupaten Bantul untuk maju ketingkat DIY dalam lomba Pondok Pesantren berwawasan lingkungan. Ikut mendampingi Staf Ahli Bupati Bantul Drs Maman Permana dalam penerimaan tim tingkat DIY yang dipimpin Rochwan Sag MSi tersebut, Kepala Badan Lingkungan Hidup Drs Edy Susanto, Muspika Sewon, dan dari unsure dinas/instansi tgerkait lainnya.

Oleh karena itu, kata Bupati Bantul lebih lanjut, terus ditingkatkannya upaya penghijauan lingkungan pondok pesantren 'An-Nur' Ngrukem Sewon, disambut positif oleh Pemkab Bantul. "Kami memberikan apresiasi yang tinggi terhadap upaya ini. Dan sudah selayaknya, Pondok Pesantren 'An-Nur' Ngrukem ini mewakili Bantul dalam lomba pondok pesantren berwawasan lingkungan hidup dalam tahun 2014 ini", kata Bupati Bantul.

Pengasuh Pondok Pesantren An-Nur Ngrukem Pendowoharjo Sewon Bantul, KH Muslim Nawawi melaporkan bahwa doilingkungan pondok pesantren tersebut, kini terus digalakkan gerakan menanam pohon penghijauan produktif. Bahkan tidak terbatas pada kegiatan tgersebut, akan tetapi di pondok pesantren ini juga dilaksanakan berbagai kegiatan yang banyhak melibatkan santrinya. "Antara lain perikanan, kegiatan bank sampah, dan sebagainya. Bahkan kini juga disediakan area khusus untuk merokok, sehingga tidak dijumpai adanya perokok yang menghisap rokoknya secara sembarangan dilingkungan pesantren", tegas KH Muslim Nawawi.

Sementara itu ketua tim evaluasi, Rochwan SAg MSi dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa evaluasi/seleksi di pondok pesantren ini juga dilaksanakan secara obyektif, alias tidak ada rekayasa dalam penilaiannya. "Kami secara ob yektif dalam melakukan seleksi", tegas Rochwan Sag MSi yang dalam kesehariannya menjabat sebagai Kepala Seksi Pondok Pesantren, Kanwil Kementerian Agama DIY tersebut. (Sus)

Berbagi:

Pos Terbaru :