Selain tahapan dari pencairan pusat, kendala minim serapan ini juga karena ketidaktahuan para stakeholder tentang mekanisme pengajuan danais.
Kepala Dinas Pengelolaan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) DIY Bambang Wisnu Handoyo menegaskan, DIY sebenarnya mampu mengelola dan memanfaatkan danais. Hanya saja, tahapan pencairan danais dari pemerintah pusat pada tahun lalu memaksa realisasi program-program tak maksimal.
"Tahap pertama tahun lalu bulan Mei. Lalu harus ada revisi lagi hingga sekitar Juli baru selesai. Setelah selesai baru tahap kedua berjalan." terang Bambang yang juga menjadi salah satu nara sumber pada acara Sarasehan Budaya Kesenian dalam Keistimewaan di Bangsal Rumah Dinas Bupati Bantul, selasa (3/2).
Sehingga, realisasi program-program pada pencairan anggaran tahap ketiga pada Oktoberpun tidak bisa berjalan maksimal. Meskipun demikian, Bambang mengaku bersyukur atas kebijakan dari pemerintah pusat itu. Sebab, bagaimanapun juga penyusunan pertanggungjawaban (LPJ) harus dibuat dengan benar. Para pengguna danais saat ini masih belum terbiasa dengan penyusunan LPJ dengan cepat. "Ini sambil membenahi administrasi," jelasnya.
Namun demikian, mekanisme pencairan danais pada tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Tak ada lagi batasan-batasan tahapan pencairan. Bambang menambahkan, sejumlah stakeholder yang mengakses danais juga masih belum mengetahui mekanisme pengajuan. Seharusnya, pengajuan danais melalui proposal kepada Dinas Kebudayaan di masing-masing kabupaten. Mengingat Dinas Kebudayaan dipercaya sebagai kuasa pengguna anggaran (KPA) danais.
Proposal-proposal ini kemudian akan disusun oleh dinais dalam berbagai program tahunan. "Mungkin para seniman masih belum tahu caranya," ungkapnya.
Sementara mantan Bupati Bantul Drs. HM Idham Samawi menyarankan agar pelaku seni dan insan budaya harus kerap menggelar berbagai pertemuan untuk membahas danais. "Ini agar danais dapat terserap maksimal. Ini terjadi karena berbagai usulan mereka akan ditampung oleh Dinas Kebudayaan untuk dimasukkan dalam program tahunan mereka." kata Pak Idham.
Hadir pula pada acara tersebut Kepala Dinas Kebudayaan DIY Drs. Umar Priyono MPd, Ketua dewan Pendidikan Bantul, Ketua DPRD DIY Yoeke Indra AL, SH serta Ons Untoro (Penggiat Budaya) Kabupaten Bantul. (Sit)