Bantul merupakan kabupaten yang telah beberapa kali mendapatkan penghargaan Adipura, namun seiring perjalanan waktu beberapa tahun belakangan selalu tersingkir dari kabupaten lain. Untuk meraih kembali predikat Adipura, seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat kita gerakkan untuk memperhatikan lingkungan. Apalagi dengan dicanangkannya “Jogja Gumregah†merupakan momentum yang harus disambut dengan gerakan nyata.
Predikat adipura bukanlah tujuan utama dalam gerakan ini, namun kesadaran masyarakat akan lingkungan yang bersih dan sehat menjadi gerakan yang berkelanjutan. Mulai sekarang masyarakat harus menjauhi vandalisme dan narkotika yang sebenarnya tidak ada manfaatnya bahkan sangat merugikan diri sendiri dan orang lain
Sementara Kepala Badan Lingkungan Hidup Bantul, Drs. Eddy Susanto, dalam laporannya mengatakan gerakan membersihkan lingkungan dari sampah dan corat coret dipagar merupakan momentum dari gerakan “Jogja Gumregahâ€.
Gerakan yang dititik beratkan di lingkungan masjid agung “Manunggal†ini diikuti ASN baik negeri maupun swasta, Polres, Kodim untuk terlibat didalamnya ditambah masyarakat dan sekolah yang berada sekitarnya. Namun masyarakat dan sekolah yang jauh dari lokasi juga mengadakan kebersihan dilokasi masing-masing.
Komplek masjid agung merupakan gerbang utama memasuki kota Bantul, dan disitu terdapat taman kota dan hutan kota. Dua tempat tersebut merupakan syarat diraihnya adipura sehingga harus bersih dan terlihat asri.
Pada kesempatan tersebut juga diserahkan secara simbolis peralatan kerja bakti kepada perwakilan peserta dan wakil bupati bantul diikuti sekda, asisten dan kepala SKPD ikut terlibat mengecat pagar tembok masjid agung. (mw)