Setelah terjadi bencana gempa 27 Mei 2006, Bantul senantiasa selalu berusaha waspada dan siap siaga menghadapi bencana. Kesiapan dilakukan di semua lini, termasuk juga mempersiapkan kewasapadaan diri di lingkungan sekolah. Yang utama adalah adalah keselamatan seluruh warga sekolah, mental siswa serta harus dilatih keterampilan menyelamatkan diri dan sikap diri menghadapi musibah.
“Dengan dibentuknya SSB harapannya adalah lebih meningkatkan kesiapsiagaan sehingga mengurangi resiko bencana. Bahkan sangat bagus jika penanggulangan bencana dimasukkan ke dalam kurikuum sekolah. Di Bantul sudah ada 5 sekolah yang menjadi SSB, SD Parangtritis, SDIT Ar Raihan, SMP Imogiri II dan SMA Kretek. Selanjutnya masih akan dibentuk lagi SSB di sekolah-sekolah kabupaten Bantul,â€jelas Ir.Gatot Sapradi,MT Kepala BPBD DIY.
Dalam acara peresmian SSB tersebut juga ditampilkan simulasi penanggulangan dalam menghadapi bencana yang dilakukan oleh siswa-siswa SDIT Ar Raihan yang sudah dilatih oleh Tim BPBD Bantul. (dw)