Penghargaan tersebut diberikan Program Studi Kajian Gender Pusat Riset Gender Universitas Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP-PA) serta Standard Chatered Bank Indonesia.
Dari 118 tokoh wanita yang masuk nominasi penerima anugerah Kepemimpinan, terpilih 8 (delapan) tokoh yang menerima, salah satunya adalah Bupati Bantul. Beliau menerima penghargaan kategori pemerintahan.
Sri Surya Widati merupakan perempuan pertama dalam kepemimpinan Kabupaten Bantul, memperoleh penghargaan karena berkontribusi dalam upaya penurunan angka kemiskinan dan menjamin pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Beliau memimpin Bantul dengan gaya kepemimpinan yang ramah, rendah hati dan dekat dengan masyarakat, telah menguatkan usaha rakyat dan perlindungan hukum melalui kebijakan yang benar-benar dirasakan manfaatnya bagi rakyat kecil.
Bu Ida begitu sapaannya, selalu menerapkan nilai keikhlasan dalam bekerja. “Bekerja bukan tujuan dinilai dan mengejar target, namun hasil yang diperoleh dapat melampaui target, pendekatan kekeluargaan merupakan prinsip yang diterapkan,â€jelasnya.
Dengan berdialog dan mendengar suara dari bawah merupakan salah satu cara Bu Ida untuk mendekatkan diri dengan bawahan dan masyarakat, termasuk dalam menerapkan kebijakan yang tidak mudah seperti relokasi tambak udang illegal.
Kebijakan untuk memberdayakan rakyat antara lain melalui program pinjaman lunak menjadi hibah bagi kelompok usaha kecil (beranggotakan 5-15 orang) senilai Rp 110 juta. Hibah ini digunakan untuk memperkuat produk industri rumah tangga. (dw)
