FORUM ANAK BANTUL (FONABA), Audensi dengan GKR HEMAS

Banyaknya angka kecelakaan yang melibatkan anak menjadi keprihatinan semua pihak. Kesalahan tidak sepenuhnya karena anak ataupun orang tua. Namun kondisi tidak adanya fasilitas transportasi gratis yang aman menuju ke sekolah menjadi hal yang perlu diperhatikan. Setiap pagi anak- anak dipacu untuk tidak terlambat sekolah, ketakutan akan keterlambatan ataupun terpancing emosi karena kebut-kebutan, serta keinginan berbeda dengan sesama pengguna jalan dengan tidak menggunakan helm penyelamat membuat angka kecelakaan yang melibatkan anak semakin banyak. Hal tersebut disuarakan Forum Anak Bantul ( FONABA ) saat beraudensi dengan GKR Hemas, Sabtu (25/7) di kraton Kilen.

Perrtemuan yang juga dihadiri Forum Anak se-Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut mengusung tema “suara anak” menyampaikan keinginan diantaranya : keinginan untuk adanya Kartu Identitas Anak ( KIA), taman bermain gratis buat anak, Transportasi Sekolah Gratis, dan adanya forum perlindungan anak hingga di tingkat desa.

GKR Hemas yang berkenan langsung menerima keluhan Forum Anak Yogyakarta, sangat apresiasi dengan kegiatan tersebut dan akan memperhatikan serta mengusahakan sesuaikemampuan pemerintah daerah.

Hemas juga sangat prihatin dengan semakin banyaknya kendaraan yang tidak seimbang penambahan fasilitas jalan ditambah kurang sabarnya pengendara. Ke depan fasilitas keselamatan anak harus menjadi perhatian utama semua pihak.

Menurut pendamping Fonaba, Pramesti Nalaningsih menjelaskan beberapa hal yang disampaikan anak Bantul tersebut sangat sesuai dengan kondisi saat ini. Sebagaimana kita ketahui Kartu Identitas Anak diperlukan sangat diperlukan dengan berbagai fasilitas yang memudahkan untuk anak. Hal ini dianggap perlu karena anak adalah manusia bukan setengah manusia. Adanya akte lahir dan kartu identitas anak membuat kanak tidak kehilangan identitas, hal ini terkait banyak kasus bahwa anak yang merasa bingung akan identitasnya akan mudah terpengaruh oleh hal-hal yang buruk. Fasilitas yang termasuk di dalamnya adalah berbagai kemudahan akses pemerintah bagi pemegang KIA tersebut.

Taman Bermain Gratis beserta fasilitas dan kelengkapannya, setingan taman yang memadai untuk dapat mengundang anak-anak beraktivitas di tempat tersebut sangatlah penting. Hal ini terkait dengan masuknya perkembangan Teknologi yang tak terbatas, secara tidak sadar membuat anak-anak menjadi individualis dan kurang dalam bersosialisasi terhadap sesama. Hal ini sangat mengkhawatirkan mengingat anak-anak adalah generasi penerus bangsa. Akan menjadi benang yang patah apabila anak-anak tak lagi memiliki kemampuan berkomunikasi dan bermain kepada sesama hanya karena terbiasa dengan kemudahan teknologi yang ada. Pemikiran, rasa, karsa dan raga anak-anak menjadi tidak terstimulus dan berkembang dengan baik.

Olah karena anak adalah hal yang tidak dapat terelakkan dari pentingnya hak-hak anak sebagai generasi penerus bangsa. Oleh karenanya perluasan jaringan forum perlindungan anak sangat penting hingga ke desa dan dusun-dusun.

Pada akhir pertemuan FONABA memberikan kenang-kenangan kepada GKR Hemas berupa lukisan salah satu anak Bantul yang menggambarkan dua orang anak lelaki dan perempuan memegang payung bertuliskan tahun 2020, dan payung itu melindungi dua orang anak tadi dari hujan bullying, trafficking, dan kekerasan pada anak. GKR menerima dengan senang hati. (nl)

Berbagi:

Pos Terbaru :