Pengajian Anak PENA NURIS Santuni Anak Yatim

Bulan Muharram merupakan bulan yang sangat istimewa bagi umat Islam, beberapa peristiwa dalam sejarah terjadi pada bulan tesebut. Pada bulan tersebut ada hari yang dinamakan Hari 'Asyuro yang bertepatan dengan 10 muharram 1439 H atau hari Sabtu (30/9/ 2017) didalamnya terjadi peristiwa yang berkaitan dengan sejarah nabi dan peristiwa penting yang lain.

Hal tersebut disampaikan oleh ustadz Poniran S. Pd. yang juga salah satu pengajar di SMP 4 Banguntapan saat menyampaikan tausyiahnya pada acara Pengajian Anak-Anak Nurul Islam (PENA NURIS) dan Penyantunan Anak Yatim, di Dusun Bulu, Trimulyo, Jetis, Bantul, Sabtu Sore (30/9).

Ustadz menambahkan bahwa peristiwa penting dalam sejarah Islam tersebut diantaranya Nabi Adam bertaubat kepada Allah, Nabi Nuh diselamatkan Allah keluar dari perahunya sesudah bumi ditenggelamkan selama 6 bulan, Nabi Ibrahim diselamatkan Allah dari pembakaran Raja Namrud, termasuk juga Allah menjadikan alam semesta, Allah menjadikan Malaikat Jibril, Nabi Isa diangkat ke langit dan lainnya.

Dalam taushiyahnya, ustadz menjelaskan tentang beberapa keutamaan dan kesunatan yang baik dilakukan pada hari hari 'Asyuro. Diantaranya puasa pada hari tersebut dan memberi kasih sayang kepada anak yatim. "Kasih sayang bisa dilakukan dengan berbagai bentuk diantaranya memberi sodaqoh bagi yang ada kelebihan rizqi, memberi perhatian dan nasehat atau memberi usapan pada kepala sebagai bentuk kedekatan kepada anak yatim," ungkap ustaz Poniran.

Menurut ustadz, menyayangi anak yatim sebagaimana diperintahkan Rosululloh seharusnya secara terus menerus. Pelaksanaan pada hari 'Asyuro hanya sebagai momen untuk menyadarkan masyarakat, harapannya sikap mulia tersebut dapat membudaya dimasyarakat dengan penuh keiklasan yang dilakukan setiap waktu selain hari 'Asyuro.

Sementara pengasuh Pena Nuris, Muhammad Nur Danang menjelaskan bahwa tujuan diadakannya pengusapan kepala anak yatim dan penyantunan adalah sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat dan karunia yang Alloh SWT berikan dengan bersama-sama berinfaq, berbagi dengan anak yatim.

Selain itu, kata Muhmmad Nur, acara ini juga bertujuan untuk syiar Islam serta sebagai sarana untuk mengenalkan anak-anak menyanyangi anak lain yang tidak seberuntung dirinya seperti anak yatim, menumbuhkan empati dan kepedulian terhadap anak yatim. "Kegiatan penyantunan kepada anak yatim dan piyatu seperti saat ini tidak hanya kali ini saja, tetapi ini sudah yang ke-11 kali," terang Muhammad Nur.

Ketua Pena Nuris , Subandiyono menambahkan bahwa acara pengusapan kepala anak yatim dan penyantunan ini diikuti oleh santri dan wali Santri Pena Nuris beserta masyarakat sekitar. Saat ini jumlah santri Pena Nuris ada 175 santri yang berasal dari beberapa daerah pedukuhan di Desa Trimulyo, Jetis. Diantaranya Dusun : Miri, Jonggalan, Bulu Kulon, Puton, Botorawi, Cembing, Kembangsngo, Bembem dan Blawong", kata Subandiyono.

Dari 175 santri tersebut, 3 santri diantaraya adalah anak yatim. Ke-3 santri tersebut adalah Muhammad Sholeh Al Ayyubi (9Th), Berliana Adya Mecca (9 Th) dan Arzetha Nadya Ratri Sita (6 Th) yang pada kesempatan tersebut mendapat santunan dari orang tua wali santri dan anak-anak santri.

Pada saat dilaksanakan penyantunan tidak sedikit orang tua wali yang meneteskan air mata sambil mengusap kepala dan memeluk ketiga anak yatim tersebut. (Sit)

Berbagi:

Pos Terbaru :