Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul Drs. Masharun, M. Pd. saat memimpin acara Pra Evaluasi Adipura Tahun 2017, berlangsung di Pendopo Parasamya Bantul, Rabu (25/10).
Menurutnya penghargaan Adipura bukan milik OPD, kecamatan atau desa, namun Adipura adalah milik Pemerintah Kabupaten Bantul yang meliputi unsur OPD, kecamatan hingga desa dalam satu kesatuan organisasi pemerintah Kabupaten Bantul.
"Untuk itu dalam acara ini kami undang semua OPD, kecamatan dan desa yang menjadi sasaran dalam penilaian Adipura ini, agar kita bisa menyatukan visi dalam menanggapi pra evaluasi Adipura." kata Masharun.
Sementara dalam sambutan Bupati Bantul yang dibacakan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bantul Bambang Guritno, SH diantaranya manyampaikan bahwa penghargaan bidang lingkungan hidup berupa Adipura adalah merupakan harapan semua daerah yang ada di seluruh Indonesia, begitupun Kabupaten Bantul juga sangat berharap untuk bisa meraih penghargaan tersebut di setiap tahunnya.
"Untuk meraih penghargaan tersebut kata kuncinya adalah komitmen antar pihak, koordinasi dan kerjasama antar pihak, kontinuitas program, fokus pelaksanaan kegiatan, partisipasi masyarakat serta inovasi dan kreativitas," terang Bupati dalam sambutannya.
Pada acara tersebut dari pemaparan materi disampaikan dari Kementrian Lingkungan Hidup Bidang P3EJ diantaranya menyampaikan bahwa dari 18 kabupaten/kota yang meraih Sertifikat Adipura, untuk wilayah DIY diraih Kabupaten Bantul dan Kulonprogo, sementara Kabupaten Sleman sudah meraih Plakat Adipura. Bantul yang baru meraih nilai total 72,72 tentuny masih agak jauh dari nilai bagus yaitu sekitar 75,00.
Adipura yang sudah berjalan sejak 1986 dan diikuti oleh 119 kabupaten/kota, kriteria penilaian meliputi 14 aspek diantaranya perumahan, jalan, pasar, pertokoan, perkantoran sekolah, RS/Puskesmas, perairan terbuka, Bank sampah induk, hutan kota, taman kota dan hijauan sepanjang jalan.
Dari 14 aspek yang dinilai, 7 aspek nilai masih merah untuk Bantul, dan belum ada satu aspek pun yang mempunyai nilai tambah yang bisa memberikan tambahan nilai yang cukup banyak. (Sit)