Di Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2017 sebanyak enam sekolah berhasil meraih penghargaan nasional sebagai Sekolah Adiwiyata, tiga sekolah diantaranya ada di Bantul yaitu SMA, SMP dan SD Adiwiyata yang disetting menjadi Taman Siswa atau Taman Sekolah yang rindang, hijau, bersih dan sehat.
"Kami berharap di tahun 2018 ini Bantul bisa meraih lagi Adipura yang beberapa tahun lalu telah diraih Bantul berturut-turut yaitu tahun 2004, 2005 dan 2006. Namun sejak gempa 2006 berhenti hingga selama 10 tahun, baru tahun 2017 Bantul berhasil meraih lagi Sertifikat Adipura, serta target Kabupaten Bantul Bebas Sampah Tahun 2019," ungkap Masharun. Salah satu syarat bisa meraih Anugerah Adipura, yaitu pengelolaan sampah yang baik sehingga meminimalisir jumlah sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). "Untuk itu, kami berharap dengan adanya dana desa akan bisa membentuk pengelolaan sampah induk di 75 desa dan terbentuk depo sampah di 933 dusun", katanya.
Untuk setiap sekolah, tambah Masharun, akan diwajibkan bersih-bersih lingkungan dan gerakan menanam pohon dalam radius 100 meter. Setiap hari Minggu Kepala Desa dan Dusun diwajibkan bekerja bhakti massal. Jika dapat dilakukan hal seperti itu, tidak mustahil tahun 2018 Bantul bisa meraih Piala Adipura.
Pada acara tersebut Bupati menyerahkan secara simbolis 5 truk sampah kepada Kepala DLH Bantul, satu kendaraan Viar dari Kementerian Lingkungan Hidup kepada Bank Sampah Badegan Bantul dan Piagam Bupati kepada tiga sekolah adiwiyata yaitu SDN I Bantul , SMP N I Sewon dan SMA N I Bantul yang beberapa waktu lalu menerima penghargaan tingkat nasional.
Bupati Bantul Drs. Suharsono dalam sambutannya mengatakan bahwa penghargaan Adipura mampu merangsang daerah untuk melakukan inovasi dan kreativitas dalam memajukan daerah dibidang kebersihan dan kesehatan lingkungan.
Dengan lingkungan yang bersih, sehat dan nyaman, akan mendorong aspek ekonomi, sosial dan pemberdayaan masyarakat yang akan meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
"Untuk menjadikan Bantul daerah yang bersih, sehat, nyaman, dan sejahtera, kami mengajak semua yang hadir untuk sadar akan kebersihan, dan untuk mengajak pula keluarga dan masyarakat dilingkunganya untuk melakukan hal yang mulia tersebut," kata Bupati Suharsono.
Acara dilanjutkan dengan gerakan tanam pohon di kawasan Hutan Kota sekitar Masjid Agung Manunggal oleh Wakil Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslih diawali dengan menanam pohon sebanyak 27 pohon buah-buahan dan tanaman keras lainnya yang diikuti oleh jajaran Forkompinda Bantul. (Sit)