Peresmian Rumah Program GETARR

Diskominfo - Wakil Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslih meresmikan program pembangunan rumah, Gerakan Tanggap Renovasi Rumah (GETARR) dari Kecamatan Bantul yang bertempat di rumah Emran Hafiz Arifin, Bangeran Dk. Keyongan Rt 08, Sabdodadi, Minggu (14/1).

Menurut Lurah Sabdodadi Siti Fatimah menyampaikan, "Inti dari kegiatan ini yang pertama peresmian rumah bantuan GETARR, peresmian jalan conblock menuju rumah bantuan GETARR, Pencanangan Kampung KB Pedukuhan Keyongan, pencanangan dan komitmen stop babs dan pemantapan forum pengurangan risiko bencana. Potensi wilayah yang ada di Kampung Bangeran ada Sendang Patirtan yang kemarin ketika ada merti dusun sudah mengadakan event di tempat ini dengan harapan masyarakat di Sabdodadi mengetahui dan mengenal wilayah potensi yang ada.

Sementara Camat Bantul Drs. Susanto menjelaskan, GETARR adalah gerakan tanggap rehab/renovasi rumah tidak layak huni. Untuk tahun 2017 menyasar kepada 3 rumah yang berada di Desa Ringinharjo, Desa Bantul dan Desa Sabdodadi.

"Program GETARR ini akan kami lanjutkan pada tahun 2018 dan mudah-mudahan secara bertahap rumah tidak layak huni di Kecamatan Bantul yang bersinergi dengan program yang dilaksanakan dengan masing-masing desa nanti akan segera dituntaskan," katanya.

Dalam sambutannya Wakil Bupati Bantul mengatakan, kegiatan ini untuk bersama sama meningkatkan komitmen gotong-royong dan pembangunan di Kabupaten Bantul ini, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sudah menjadi pengetahuan kita bersama bahkan dunia bahwa Bangsa Indonesia utamanya masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupaten Bantul ini adalah masyarakat yang secara kebudayaan, secara adat dan tradisi ini memiliki jiwa gotong-royong, kebersamaan, solidaritas, kesetiakawanan yang bagus. Oleh karena itu budaya ini sungguh sangat bermanfaat dan harus dilestarikan, karena kekuatan kita pada budayanya," ujarnya.

"Beberapa waktu yang lalu kita kedatangan tamu dari Negara-Negara ASEAN ada Myanmar, Malaysia, Singapore, Filiphina, Thailand dan Kamboja dan Negara yang lain termasuk beberapa waktu yang lalu kita kedatangan tamu dari Negara Timor Leste. Negara-negara tersebut sangat heran kepada masyarakat Bantul pada saat gempa bumi pada tahun 2006, itu pemulihannya begitu cepat karena memiliki budaya gotong-royong, kesetiakawanan, kepedulian yang tinggi satu sama yang lain, sehingga dengan sendirinya otomatisasi itu berjalan dengan baik," tambahnya.

View post on imgur.com (ang)

Berbagi:

Pos Terbaru :