Diskominfo,Bantul>>Lukisan yang satu ini sungguh unik dan eksotik. Lukisan hasil karya Johani Palyadi asal kampung Nglarang Kraton, Desa Mulyodadi Kecamatan Bambanglipuro ini selain eksotik dan unik dengan warna yang senada dan alami, namun lukisan Palyadi kelihatan cukup mewah. Menurutnya karya lukisannya berbahan dasar gedebog pisang yang sudah kering.
Keahlian melukisnya, menurut Palyadi didapat secara otodidak, karena tidak mempunyai latar belakang keluarga seniman maupun pendidikan seni. Pemuda lajang lulusan SMA Pundong Bantul tahun 2004 tersebut mulai mencoba-coba melukis diatas kertas tebal sekitar tahun 2016, mulai ditawarkan dan laku baru di tahun 2019. "Sebetulnya profesi melukis ini berawal sebagai sampingan, karena selain menjadi pembina olah raga di beberapa SD yang ada di wilayah Kecamatan Bambanglipuro ini saya juga membuka usaha warung lesehan dan gerai dawet hitam di dekat balai desa yang letaknya tidak jauh dari rumah," tuturnya.
Untuk membuat lukisan, awal mula Palyadi membuat sketsa wajah seorang tokoh, atau pemandangan, lukisan masjid, Kaligrai atau hewan, kemudian baru ditempel gedebog pisang yang sudah kering dengan beberapa alat bantu lainnya seperti gunting, pisau dan lem fox . Untuk menghasilkan satu buah lukisan, Palyadi membutuhkan waktu antara 4 hingga 7 hari. Setelah difinishing manghasilkan lukisan yang jadi dihargai antara Rp 400 ribu hingga Rp. 1,5 juta. Seperti lukisan seroang ibu yang menggendong anaknya yang dipatok harga Rp. 1,2 juta sudah ada yang menawar dengan harga Rp. 750 ribu, namun oleh Palyadi belum diberikan. Menurutnya lukisan paling sulit adalah melukis sketsa wajah dengan detail.
Untuk mendapatkan bahan baku , kata Palyadi cukup mudah, tinggal mencari di sekitar rumah atau pesan kepada warga masyarakat sekitar yang akan memanen pisang . Gedebog pisang yang hanya dibuang oleh pemiliknya, oleh Palyadi dibeli dengan sejumlah uang. Jenis gedebog pisang yang paling bagus adalah jenis gedebog pisang kepok, karena kuat dan halus namun cukup tebal, jadi harus ditipiskan memakai pisau.
Setiap bulanya Palyadi menghasilkan karya lukisannya sekitar 10 buah, diantaranya yang laku sekitar 8 buah. Hasil karya Palyadi saat ini selain laku di wilayah DIY juga sudah merambah seluruh kota di Jawa.(Siti Zum).
