Penanganan Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta

Bantul - Hari ini Rabu (28/7) bertempat di Ruang Rapat Mandala Saba Madya Komplek Parasamya Kabupaten Bantul, Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo beserta jajaran Asisten Sekretaris Daerah dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul mengikuti pertemuan virtual yang diselenggarakan oleh Sekretariat Negara Republik Indonesia dipimpin oleh Wakil Presiden RI Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma’ruf Amin dengan topik pembahasan Penanganan Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hadir pula pada pertemuan tersebut Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Bupati/Wali Kota se-DIY atau yang mewakili. Bapak Wakil Presiden mengingatkan kembali tentang persiapan pelaksanaan PPKM Level 4 di Daerah Istimewa Yogyakarta dan menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti pengelolaan limbah Covid-19 dan sebagainya.

Gubernur DIY menyampaikan tren kenaikan di awal PPKM Darurat dipengaruhi oleh dampak laju peningkatan sebelum PPKM Darurat. Tren tersebut sempat mengalami penurunan hingga 23 Juli 2021. “Pada awal pandemi kesadaran masyarakat Jogja sangat tinggi hingga banyak desa/kalurahan melakukan inisiatif untuk menutup wilayahnya dan mengadakan penyekatan secara mandiri. Namun dengan berjalannya waktu entah dengan sebab lelahnya masyarakat tentang rentan waktu yang cukup lama atau sebab apa masyarakat mulai kurang memperhatikan dan waspada. Namun pemerintah pun tidak kemudian tinggal diam, hingga membetuk tim yang kita sebut sebagai JAGA WARGA yang melakukan patroli di setiap desa 20 orang yang di biayai oleh APBD yang bertujuan untuk memperingati warga untuk tetap di rumah dan menjaga protokol, hal ini yang kemudian menjadi penunjang penurunan mobilitas yang ada di Jogja.” terang  Sri Sultan.

Tren kembali meningkat mulai 24 Juli hingga saat ini. Data kasus per 27 Juli 2021 dalam sehari mencapai 2732 kasus Konfirmasi dan menjadi catatan kasus tertinggi selama ini. Total yang terkonfirmasi ada 110.177 namun ada penambahan kasus suspek sebesar 2.509 sehingga total kasus suspek ada 65.374 sembuh sebesar 1.126 sehingga total yang sembuh 72.512 yang meninggal 3.107 atau tingkat kematian sebesar 2, 82 persen, dimana kasus akhir ada 34.755.

“Dari data yang kami temui banyak warga yang kemungkinan besar positif berada dirumah dan Isoman dengan tidak adanya pengawasan, sehingga kami takut terjadi penularan kepada keluarga terkait, sehingga pada PPKM level 4 kami mengeluarkan kebijakan bahwa masyarakat yang melakukan isolasi menyediakan ruangan dan kamar mandi tersendiri. Namun kemudian siapa yang menjamin bahwa semua masyarakat dapat menjalankannya. Maka kami berencana membentuk satgas baru yaitu menyiapakan isolasi terpusat bersama rumah sakit darurat dengan jumlah 1.088 bed yang terbagi dalam 2 rumasakit darurat dan isolasi terpusat dimana dalam isolasi terpusat itu ada 506 tempat tidur. Dimana untuk menampung kita akan melakukan operasi ketika kita tresing harus melakukan isolasi akan kita angkut.” Imbuh Gubernur DIY.

Pada rapat ini juga dihadiri oleh Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono yang memaparkan Asesmen Situasi Covid-19 di DIY Per 26 Juli 2021 dan Sekretaris Jendral Kementerian Dalam Negeri Dr. Ir. Muhammad Hudori, M.Si yang menyampaikan tentang Data Realisasi APBD Pemda DIY dan 5 kabupaten/kota di DIY serta alokasi khusus untuk penanganan pandemi Covid-19.

Berbagi:

Pos Terbaru :