Ibu Bupati Bantul sekaligus Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantul Hj. Emi Masruroh, S.Pd., menyalurkan bantuan berupa peralatan rumah tangga kepada Ibu Paliyem seorang korban pencurian dan salah satu Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Srihardono, Kapanewon Pundong, Bantul. Kamis (9/12)
Kegiatan ini merupakan bentuk tindak lanjut dari asesmen dan peninjauan yang dilakukan Bupati Bantul sebelumnya. Setelah dilakukan asesmen tersebut akhirnya diperoleh hasil bahwa Ibu Paliyem saat ini tidak memiliki pendapatan tetap setelah sang suami meninggal dunia sehingga sangat kekurangan dan memerlukan bantuan seperti perabotan rumah tangga. Menanggapi hal tersebut, Ibu Bupati Bantul Emi Masruroh menyalurkan bantuan berupa perabotan rumah tangga seperti alat masak, alat makan, dan tempat tidur.
Ibu Bupati berharap perabotan rumah tangga tersebut bisa bermanfaat untuk Ibu Paliyem dan berpesan dengan kasus di Pundong ini menjadi sebuah pelajaran bagi masyarakat Kabupaten Bantul. Ia berpesan bahwa sebagai orang tua yang bijaksana sudah seharusnya mendidik putra-putrinya sampai dewasa, sehingga diharapkan tetap terjalin komunikasi yang baik antar anak dan orang tua. Jika hal tersebut dapat dilakukan maka akan terbentuk anak dengan jiwa berbakti kepada orang tuanya.
“Saya mewakili Bapak Bupati Bantul untuk menyampaikan tanda tresno nya kepada Ibu Paliyem yang kemarin mendapatkan musibah kasus dengan putranya dan kami tadi membawa beberapa peralatan untuk rumah tangga yang mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi Ibu Paliyem. Harapanya dengan adanya kasus ini menjadi sebuah pelajaran bagi masyarakat di Kabupaten Bantul bagaimana seorang orang tua itu harus selalu mendidik putra-putrinya sejak kecil sehingga kedepannya sampai dengan dewasa mengerti bagaimana komunikasi antara orang tua dan anak itu dapat terjalin dengan baik,” ungkap Emi.
Seperti yang kita ketahui Ibu Paliyem merupakan seorang korban pencurian yang dilakukan oleh putranya sendiri. Sang putra menjual sebagian besar perabotan yang ada dirumah mereka demi untuk memenuhi kebutuhan kekasihnya. Tak hanya perabotan rumah bahkan daun pintu dan genting dijual oleh putranya saat sang ibu sedang bekerja menjadi ART di wilayah Kapanewon Kasihan. Dari kejadian tersebut akhirnya Ibu Paliyem terpaksa melaporkan sang putra ke pihak kepolisian.
“Dengan kasus seperti ini yang akhirnya kemudian Ibu Paliyem terpaksa harus tetap bersikukuh mengajukan putranya ke meja hijau. Mudah-mudahan beliau berubah pikiran sehingga hubungan antara ibu dan anak ini menjadi baik lagi,” tambah Emi.
Harapannya dengan adanya penyaluran bantuan ini bisa sedikit meringankan beban Ibu Paliyem dan nantinya dapat bermanfaat untuk menjalani kehidupan yang layak seperti pada umumnya. Semoga kasus ini dapat dijadikan pembelajaran bagi masyarakat khususnya Kabupaten Bantul dan kasus ini segera menemui titik temu.