Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul hari ini (4/1/2022) menggelar acara Koordinasi dan Konsolidasi Program Indeks Pertanaman (IP) Padi 400 di Ruang Pari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul. Acara ini turut dihadiri oleh Bupati Bantul, Kepala Dinas Pertanian dan ketahanan Pangan DIY, Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Bantul, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Asisten Sekretaris Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bantul, Kepala Bappeda Kabupaten Bantul, Dandim 0729/Bantul, Kasat Binmas Polres Bantul Lewat Kapolres Bantul, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Bantul, Seluruh Panewu di Kabupaten Bantul serta seluruh Koordinator BPP Kapanewon.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Joko Waluyo, S.Pt., M.Si., dalam sambutannya mengatakan bahwa, mulai Tahun Anggaran 2021, Pemerintah Kabupaten Bantul, khususnya di bidang pertanian memiliki program besar, yaitu Indeks Pertanaman (IP) Padi 400 atau lebih mudahnya tanam padi dalam waktu 1 (satu) tahun dengan melibatkan banyak pemangku kepentingan. Menurut Joko, latar belakang adanya IP 400 adalah untuk peningkatan indeks pertanaman, yang biasanya kita tiga kali (penanaman padi), harapannya nanti kita bisa empat kali dengan mengutamakan varietas Genjah. “ Perlu koordinasi menyeluruh untuk memastikan dijalankannya peran dari masing-masing pemangku kepentingan secara terintegrasi, sehingga program IP 400 ini dapat meningkatkan produksi beras dan pendapatan petani, ” lanjut Joko.
Melanjutkan apa yang dibicarakan oleh Joko Waluyo, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, yang diwakili oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan, Andi Nawa, S.P., M.P., mengatakan bahwa IP 400 adalah program Nasional. “Harapannya semoga apa yang disampaikan oleh Pak Joko Waluyo terkait program IP 400 ini bisa dikoordinasikan ulang sehingga nantinya Kabupaten Bantul dapat menjadi pioneer pertanian di Indonesia, ” ucap Andi Nawa.
Kemudian dalam pemaparan Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menurut statistik ekonomi Badan Pusat Statistik (BPS) ada 5 atau 6 sektor di Kabupaten Bantul yang tumbuh secara positif, diantaranya adalah sektor pertanian. Jadi pelajaran yang bisa dipetik dari statistik ekonomi bahwa sektor pertanian adalah sektor yang tahan terhadap guncangan. “ Tanpa ragu-ragu, saya memutuskan di dalam RPJMD, sektor pertanian adalah sektor yang saya prioritaskan disamping sektor pariwisata. Alasanya, pertama sektor pertanian adalah sektor yang tahan terhadap resesi ekonomi. Kedua, sektor pertanian dihuni oleh sebagian besar penduduk di Kabupaten Bantul. Ketiga, sektor memiliki kontribusi terhadap PDRB dengan jumlah yang signifikan, " tutur Bupati Bantul. (N)