Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup, Minggu (19/06) Bupati Bantul bersama Relawan Eco Enzyme menyelenggarakan Panen Raya Eco Enzym, Penanaman Pohon dan Pembuatan Eco Enzyme, di Bank Sampah Alam Lestari Dusun Ceme 2, Srigading, Sanden, Bantul.
Menurut paparan yang disampaikan oleh Ketua relawan eco enzyme Bantul, M. Zulwan, eco enzyme adalah cairan multifungsi dari sampah organik, kemudian di fermentasi selama 3 bulan. “Cara membuat eco enzyme itu mudah, bahannya pun mudah dicari. Cukup mencampurkan lima jenis sampah buah dan sayur. Setelah melalui proses fermentasi 3 bulan langsung dapat dipanen. Bila ingin mendapatkan aroma tertentu dan tambahan fermentasi satu bulan,” jelas M. Zulwan.
M. Zulwan juga menjelaskan, berdasar penelitian dan uji coba terbaru, eco enzyme dapat digunakan sebagai obat untuk menanggulangi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) bagi ternak. Ternak yang tadinya terkena PMK saat ini sudah sembuh setelah mulut dan kukunya disemprot dengan eco enzyme.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengapresiasi kegiatan positif yang telah berjalan di Srigading ini. Halim mengatakan hal ini dapat mendorong terwujudnya salah satu program Kabupaten Bantul, yaitu Bantul Bersih Sampah 2025.
“Mengelola sampah wajib dilakukan oleh setiap warga Bantul sebagai bentuk rasa cinta kepada anak cucu agar tidak mewariskan masalah di kemudian hari,” tegas Halim. “Tanpa pengolahan, mulai dari pemilahan dan daur ulang, dipastikan sampah akan menjadi masalah bagi Kabupaten Bantul. Mengingat volume sampah yang terus bertambah seiring bertambahnya jumlah penduduk, sehingga Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tidak akan mampu menampung. Akibatnya sampah dibuang di sembarang tempat,”
Disamping itu, menurut Halim, pengelolaan sampah dapat menghasilkan produk baru yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Di Hari Lingkungan Hidup ini, marilah kita melakukan perubahan dalam pengelolaan sampah sehingga dapat mewujudkan bersih sampah,” ajak Halim.