Bantul – Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslih berserta jajaran mengikuti arahan Presiden RI secara daring bertempat di Rumah Dinas Bupati Bantul, Senin (12/09). Tujuan dari pertemuan ini adalah membahas tentang inflasi di masing-masing daerah serta sebagai peringatan kepada daerah yang memiliki angka inflasi yang tinggi. Presiden Joko Widodo meminta agar gubernur/bupati/walikota dapat bekerja bersama serentak seperti saat mengatasi Covid-19.
"Saya yakin inflasi di tahun ini bisa dikendalikan di bawah 5. Sudah ada Surat Edaran (SE) Mendagri, Permenkeu, bahwa dua persen dari Dana Alokasi Umum, kemudian juga Dana Bagi Hasil (DBH) bisa digunakan untuk subsidi dalam rangka menyelesaikan akibat dari penyesuaian harga BBM. Bentuknya bisa bansos, terutama untuk rakyat yang sangat membutuhkan," ujarnya.
Presiden Jokowi juga mengatakan, kenaikan harga barang jasa merupakan hal yang paling ditakuti negara. Harus berhati-hati dengan satu kata 'inflasi'. "Kita harapkan negara kita bisa mengendalikan inflasi dengan baik. Kalau kita lihat posisi hari ini, 2 persen dana transfer umum masih Rp 2,17 triliun. Belanja Tak Terduga Rp 16,4 triliun baru digunakan Rp 6,5 triliun, artinya ada ruang yang sangat besar untuk menggunakan dana ini, juga oleh provinsi, kabupaten/kota. Karena posisi APBD saat ini realisasi 47 persen masih kecil, segera realisasikan di Oktober, November, dan Desember," jelasnya.
Dikatakannya, kontribusi APBD dalam pertumbuhan ekonomi sebuah daerah sangat besar. Ia juga mengingatkan bahwa akibat inflasi itu terutama berkaitan dengan harga pangan. "Hati-hati, kontribusi inflasi terhadap kemiskinan 74 persen. Harga naik, kemiskinan ikut naik, hutang naik. Hati-hati, harga beras naik meskipun hanya 200 sampai 500 rupiah, segera intervensi, karena menyangkut kemiskinan di daerah, itu langsung bisa naik angka kemiskinannya," imbaunya.
Ditegaskannya agar para kepala daerah tidak perlu ragu untuk menggunakan anggaran yang ada karena sudah ada Permenkeu dan Surat Edaran dari Kemendagri, asalkan anggaran tersebut penggunaannya betul-betul untuk menyelesaikan persoalan karena penyesuaian harga BBM.