Dukung Pelestarian Budaya, Sembilan Desa Rintisan Budaya Menerima Gamelan Pelog Slendro

Gamelan Pelog Slendro Kuningan diberikan kepada sembilan desa rintisan budaya di Balai Kalurahan Argodadi, Sedayu, Minggu (17/12/2022). Pemberian gamelan ini bukan tanpa sebab. Menurut Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Bantul, Nugroho Eko Setyanto, S.Sos., M.M., sembilan desa rintisan budaya yang mendapatkan Gamelan Pelog Slendro merupakan desa rintisan budaya pilihan usai menjalani proses seleksi dan penilaian sejak dua tahun lalu.

"Gamelan Pelog Slendro Kuningan ini diberikan kepada desa rintisan budaya terpilih yang memang sudah diseleksi oleh tim penilai Kabupaten Bantul sejak dua tahun lalu. Berdasarkan proses seleksi itulah, muncul sembilan desa rintisan budaya yang berhak menerima gamelan," jelas Nugroho.

Nugroho menambahkan, pemberian gamelan ini akan berlanjut tahun depan. Saat ini, proses penilaian desa rintisan budaya yang akan diberi gamelan hampir rampung. Harapannya, gamelan yang diberikan kepada sejumlah desa rintisan budaya ini dapat dimanfaatkan untuk senantiasa melestarikan budaya di masing-masing wilayah.

Hadir dalam kesempatan yang sama, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, berpesan bahwa gamelan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul ini selain dapat digunakan untuk melestarikan  budaya, juga dapat memperkuat identitas bangsa. Warga Bantul harus berbangga memiliki budaya sendiri di tengah gempuran ideologi-ideologi maupun budaya anyar yang masuk ke Indonesia.

 

"Pelestarian budaya ini harus kita lakukan bersama, untuk memperkuat identitas diri sebagai bangsa Indonesia. Jangan sampai anak cucu kita nanti lebih memilih dan mengenal budaya asing ketimbang budaya sendiri," pesan Halim.

Sebagaimana yang tercantum dalam salah satu misi Kabupaten Bantul, yakni pengembangan sumber daya manusia unggul, berkarakter, dan berbudaya istimewa, Pemerintah Kabupaten Bantul selalu berupaya untuk membangun budaya di Bantul agar tetap memiliki karakteristik kuat. Tidak hanya lewat adat tradisi, tapi juga membangun sikap perilaku yang apik untuk dijadikan budaya sehari-hari. (Els)

Berbagi:

Pos Terbaru :