Gelaran pawai produk kerajinan dan budaya yang melibatkan berbagai unsur masyarakat seperti asosiasi, pelaku industri kreatif, unsur pemerintah, mahasiswa, dan lain sebagainya akan memeriahkan sepanjang Jalan Parangtritis pada Rabu, (10/5/2023). Mengambil titik start dari Kampus ISI Yogyakarta dan berakhir di Pasar Seni dan Wisata Gabusan, Bantul Inclusive Carnival (BIC) akan diikuti oleh kurang lebih 800 peserta.
Karnaval ini sebagai salah satu rangkaian dalam upaya aktivasi creative hub yakni Pasar Seni dan Wisata Gabusan sebagai tempat untuk menggiatkan proses peningkatan kapasitas dan penguatan jejaring pelaku ekonomi kreatif. Selain karnaval yang melibatkan banyak segmen, panitia juga menggelar workshop kriya inklusif yang akan diikuti oleh masyarakat luas yang di dalamnya juga terdapat kelompok rentan seperti difabel, masyarakat marginal, perempuan, dan lain sebagainya.
Langkah ini menjadi penguat Bantul untuk menuju kabupaten kreatif dunia versi UNESCO atau UNESCO Creative Cities Network (UCCN). Kepala Bidang Perindustrian DKUKMPP Bantul, Tunik Wusri Arliani, S.Sos., M.S.E, mengungkapkan bahwa nantinya hanya akan ada dua tiket untuk mewakili Indonesia.
"Ada enam kota lain di Indonesia yang juga mendaftarkan diri dalam kompetisi ini antara lain, Solo, Salatiga, Depok, Bantul, Ponorogo, dan Belitung," imbuh Tunik. Oleh karena itu pihaknya bersama dengan Bantul Creative Forum, Komite Ekonomi Kreatif, dan seluruh stakeholder terkait, menguatkan langkah untuk mendapatkan kesempatan mewakili Indonesia.
Tunik menambahkan, semangat Kabupaten Bantul untuk bergabung dalam UCCN karena pengakuan UNESCO menjadi salah satu capaian peningkatan bentang ekonomi kreatif yang juga dapat ikut berkontribusi dalam ekosistem global.
Perjalanan Kabupaten Bantul untuk menembus UCCN juga bukan perjalanan singkat. Perjalanan ini dimulai sejak tahun 2017 ketika uji petik Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mengakui Bantul menjadi kota/kabupaten kreatif yang memiliki sub sektor unggulan, yakni kriya yang berdampingan dengan potensi lain seperti fashion, kuliner, dan seni pertunjukkan.
Lima tahun berselang, pada akhir 2022, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menetapkan Kabupaten Bantul sebagai Kabupaten Kreatif tingkat nasional. Bersanding dengan sembilan daerah lain yang ditetapkan melalui program Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif, nama Kabupaten Bantul bertengger di posisi pertama. Penetapan ini yang akan dijadikan langkah awal untuk menuju pendaftaran UCCN 2023. (Am)