FGD Rembuk Stunting Kalurahan Wukirsari digelar di Kompleks Kalurahan Wukirsari sebagai ajang untuk menyatukan komitmen penanganan stunting di Kalurahan Wukirsari. Sabtu (22/07/2023).
Lurah Wukirsari mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah mendukung dan memberikan support dengan memberikan bantuan sebesar 50 juta setiap padukuhan, salah satunya untuk mengatasi masalah stunting. Selain itu juga adanya dana desa serta berbagai bantuan dan pendampingan dari pemerintah daerah, maupun lembaga di luar pemerintahan diharapan dapat mengurangi dan membuat Kalurahan Wukirsari bebas dari stunting.
Sementara itu Joko Purnomo, Wakil Bupati Bantul dalam sambutannya melaporkan, berkat sinergi dari semua pihak, angka stunting di Kabupaten Bantul turun dari 19 persen menjadi 14 persen. Salah satu cara yang dilakukan adalah para pendamping keluarga bekerja keras memberikan sosialiasi tentang hidup sehat hingga ke tingkat keluarga.
Founder Pitaloka Foundation, Rieke Diah Pitaloka mengungkapkan awal mula programnya dibentuk dan berkolaborasi dengan berbagai lembaga lain yang bergerak di bidang yang sama. Selain itu, beliau juga menekankan tentang pentingnya data yang akurat dan presisi dalam penentuan kebijakan pembangunan.
“Kebijakan pembangunan pemerintah pusat maupun daerah harus merupakan hasil riset ilmu pengetahuan dan teknologi, bukan merupakan hasil asumsi perorangan, tetapi benar-benar harus pemetaan hasil riset dari data yang presisi untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tambah Rieke.
Kalurahan Wukirsari menjadi kalurahan pertama yang menggunakan data dan riset itu sebagai pertimbangan pembuatan kebijakan yang akan dimasukkan dalam musrenbang kalurahan. “Mari kita dukung Kalurahan Wukirsari sebagai pilot project pembangunan di tingkat kalurahan yang telah menggunakan data yang akurat sebagai pertimbangan pembuatan kebijakan pembangunan,” pungkas Rieke.