Di tengah arus era teknologi yang kian deras, kesadaran bela negara seluruh masyarakat Indonesia perlu semakin diperkuat. Sebab, ancaman kedaulatan masa kini semakin kompleks dan multi dimensi. Hal ini disampaikan oleh Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Ekonomi, Mayjen TNI Piek Budyakto, saat memberikan sosialisasi Pembinaan Kesadaran Bela Negara pada Selasa (5/9/2023).
“Ancaman kedaulatan saat ini semakin kompleks, tidak hanya lewat cara-cara konvensional atau militer. Apalagi di era teknologi sekarang. Ancaman bisa hadir melalui penguasaan ekonomi, budaya, teknologi, hingga politik. Nilai dasar bela negara ini penting karean jangan sampai keutuhan bangsa tercabik-cabik karena hal-hal itu,” jelasnya.
Mayjen TNI Piek Budyakto menambahkan, perang di era saat ini tidak melulu mengirim tentara atau adu kekuatan militer. Oleh sebab itu, bela negara juga harus didasari semangat gotong royong persatuan.
Senada dengan hal tersebut, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, saat memberi sambutan di awal acara juga menegaskan bahwa bela negara menjadi tanggung jawab bersama. Seluruh warga negara Indonesia wajib menerapkannya karena pertahanan negara bukan hanya tugas tentara negara Republik Indonesia.
“Yang perlu disadari, bela negara, mempertahankan kedaulatan negara, adalah tanggung jawab warga negara Indonesia, bukan tentara saja. Dan bela negara itu juga bukan hanya soal fisik, tapi bagaimana kesiapan kita menghadapi segala tantangan yang mengancam persatuan dan kesatuan Indonesia,” beber Halim.
Selain itu, Halim juga berpesan kepada seluruh lurah di Bantul yang hadir sebagai peserta sosialisasi agar bisa menjadi agen perubahan yang menyebarkan nilai-nilai bela negara kepada masyarakat di sekitar. (Els)