Untuk pertama kalinya, Polres Bantul bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bantul dan Forum Komunikasi Kethoprak Bantul (FKKB) menggelar pentas kethoprak yang bisa ditonton secara umum. Pentas yang dinamai dengan Kethoprak Bhayangkara ini mengambil lakon Jaga Warga. Ditulis dan disutradarai oleh Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo, Kethoprak Bhayangkara dipentaskan di halaman Pasar Bantul pada Selasa (26/9/2023).
Menurut Joko Purnomo, pemilihan tempat di halaman Pasar Bantul agar Kethoprak Bhayangkara bisa dinikmati masyarakat luas dengan bebas. Hal ini juga menjadi salah satu wujud kedekatan jajaran Polres dengan masyarakat.
“Penyelenggaraan Kethoprak Bhayangkara ini merupakan bagian memperkuat sinergi antara Pemkab Bantul dengan Forkopimda sekaligus memperkuat Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai provinsi yang istimewa. Bagian penting lainnya, ini untuk menghibur masyarakat. Itulah mengapa pelaksanannya ada di halaman Pasar Bantul. Dan ini juga bentuk kedekatan Polres dengan masyarakat,” jelasnya.
Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayaan) Bantul, Nugroho Eko Setyanto, saat memberi sambutan di awal acara menyebutkan Kethoprak Bhayangkara ini tergolong istimewa. Seluruh pemeran kethoprak yang terdiri dari Kapolres beserta jajarannya ini hanya sempat berlatih satu kali. Namun, hasilnya luar biasa dan banyak improvisasi menarik di lakukan. Hal ini membuktikan yang berkenan berkesenian di Bantul tidak hanya seniman dan budayawan, tapi juga seluruh lapisan masyarakat.
“Sebelum pentas malam ini, latihan yang dilakukan hanya satu kali. Ini istimewa sekali ya, karena semangatnya juga luar biasa. Ini membuktikan bahwa yang mau atau berkenan berkesenian di Bantul tidak hanya seniman dan budayawan, tapi seluruh lapisan masyarakat,” tutur Nugroho.
Selain itu, ia menambahkan Kethoprak Bhayangkara bukan sekadar tontonan, tapi juga tuntunan. Sebab, dalam cerita yang ditampilkan, banyak pesan yang bisa diambil terkait peran masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing. (Els)
