Sebagai upaya melestarikan budaya serta wujud rasa syukur, warga Padukuhan Ngablak, Sitimulyo, Piyungan, menggelar arak-arakan kirab budaya dengan tema Nyawiji Mbangun Desa. Prosesi Kirab Merti Dusun Ngablak diikuti oleh lima bregada peserta kirab yang terdiri dari 5 RT dari pedukuhan Ngablak yang dilaksanakan pada Sabtu, (22/7/2024)
Mengambil rute kirab dari Padukuhan Ngablak hingga melewati TPST Piyungan, kemudian kembali lagi ke tempat semula, peserta kirab sangat antusias dengan hadir sejak pagi untuk memeriahkan acara ini. Pada kirab budaya kali ini juga terdapat lima gunungan berupa hasil buli serta 5 Jodhang terisi berbagai makanan dari lima RT di Padukuhan Ngablak yang dipikul sepanjang kirab budaya berlangsung.
Acara diawali dengan pemotongan pita sebagai tanda keberangkatan peseta kirab oleh Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, Yanatun Yunadiana. Selain memotong pita, dalam sambutannya ia juga berpesan kepada warga Ngablak untuk turut serta menjaga lingkungan.
“Merti Dusun dapat diartikan pula sebagai Bersih Desa sesuai dengan program Pemerintah Kabupaten Bantul yakni Bersih Sampah 2025. Maka dari itu mari kebersihan lingkungan ini selalu kita jaga,” pesan Yunadi.
Selain diikuti oleh seluruh warga dari RT 1-5 Padukuhan Ngablak, dalam kirab kali ini juga turut serta H.Juweni, S.E selaku Kepala Desa Sitimulyo. Antusias warga juga begitu luar biasa. Terlihat dari keterlibatan dalam mengikuti kirab yang terdiri dari anak-anak sampai lanjut usia. Bahkan sebelum mencapai garis akhir, ditampilkan pula display tari-tarian untuk menghibur penonton yang hadir menyaksikan kirab budaya ini.
Setelah kirab selesai dilaksanakan, pada garis finish para peserta sudah disambut oleh Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih. Hadir bersama Ketua TP PKK Kabupaten Bantul,Emi Masruroh Halim, Buoati juga turut memberikan selamat serta pengarahan kepada warga Padukuhan Ngablak untuk tetap rukun dan menjaga gotong Royong.
“Salah satu anugerah yang paling besar adalah guyub rukun. Kita dapat terus melanjutkan kebaikan-kebaikan di Sitimulyo Ngablak ini karena kita memiliki budaya guyub rukun, gotong royong, dan saling menolong. Semua patut kita syukuri karena Merti Dusun ini merupakan salah satu hajatan adat tradisi untuk bersyukur atas semua kenikmatan yang diberikan oleh Allah,” Halim.
Nantinya rangkaian Merti Dusun ini ditutup dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan lakon Gatotkaca Mbangun Kasatriyan Pringgondani yang akan dipentaskan oleh Dalang Ki Wisnu Hadi Sugito dennen dimeriahkan Oleh sinden Ni Elisha Orcharus Alasso. (Sur)