Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Bantul dituntut meningkatkan sinergi, kolaborasi dan edukasi kebencanaan kepada masyarakat Bantul. Hal ini disampaikan Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, dalam acara pengukuhan pengurus FPRB Bantul di Pendopo Rumah Dinas Bupati Bantul, Trirenggo, Bantul, Rabu (26/6/2024). Diharapkan FPRB menjadi lebih berdaya agar Kabupaten Bantul sebagai kabupaten tanggap bencana dapat direalisasikan dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat Bantul tentang kebencanaan dan bagaimana langkah - langkah untuk melakukan mitigasi bencana.
"Selamat kepada pengurus FPRB 2024 - 2028. Seiring doa dan harapan, semoga FPRB Bantul semakin berdaya dengan terus meningkatkan sinergi, kolaborasi dan edukasi kepada masyarakat," ucap Abdul Halim Muslih.
Selain itu ia menyampaikan bahwa pemerintah terus melakukan upaya untuk mengembangkan kapasitas kelembagaan pemerintah, organisasi, dan komunitas kebencanaan termasuk FPRB. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi berbagai hal yang akan terjadi agar potensi bencana yang ada dapat diatasi dan dihadapi dengan lebih baik. Pengembangan kapasitas FPRB yang perlu dilakukan antara lain dalam hal keterampilan dan kesigapan.
“Kita ingin Kabupaten Bantul bersama relawan benar-benar menjadi entitas yang siap dan sigap dalam melakukan mitigasi bencana kapanpun bencana itu terjadi,” imbuh Bupati.
Sementara itu, dalam acara ini, dikukuhkan sebanyak 46 orang pengurus di mana kepengurusan ini merupakan hasil musyawarah FPRB di akhir tahun 2023 dengan Waljito sebagai Ketua Umum. Pengukuhan pengurus ini dituangkan dalam SK Bupati Bantul Nomor 161 tahun 2024 tentang penunjukan pengurus Forum Pengurangan Risiko Bencana Kabupaten Bantul Periode 2024-2028.
Dengan pengukuhan ini, diharapkan pula 17 FPRB di setiap Kapanewon serta 75 FPRB di Kalurahan dapat terus menjadi lini terdepan dalam penanggulangan bencana. (Irf)