Berdasarkan data Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bantul, angka kecelakaan di Bantul cukup tinggi. Tercatat, pada tahun 2023, terdapat 2.141 kecelakaan yang terjadi. Dari jumlah tersebut, kecelakaan di Bantul masih didominasi oleh usia produktif, terutama pelajar dan anak-anak.
“Tingginya angka kecelakaan di Kabupaten Bantul masih didominasi oleh usia produktif, seperti pelajar dan anak-anak. Salah satu sebabnya karena masih rendahnya kesadaran tertib lalu lintas. Ini yang jadi alasan kami membuat program SALUD TENAN,” ujar Kepala Dishub Bantul, Singgih Riyadi, saat peluncuran SALUD TENAN, Kamis (25/7/2024).
SALUD TENAN merupakan akronim dari Sadar Lalu Lintas Usia Dini Untuk Keselamatan. Program ini merupakan upaya preventif yang diharapkan dapat menekan angka kecelakaan secara optimal. Ruang lingkup program ini melibatkan sejumlah stakeholder yang ada. Ke depan, SALUD TENAN memiliki peluang untuk masuk kurikulum pendidikan PAUD hingga Sekolah Dasar lewat materi tertib berlalu lintas.
“Kami juga berharap masyarakat mendapat pendidikan berlalu lintas melalui pendidikan berlalu lintas dan akses materi pembelajaran berbasis teknologi. Sehingga, akan tumbuh partisipasi masyarakat dalam penguatan budaya tertib lalu lintas dan akhirnya terciptalah keselamatan berlalu lintas,” imbuh singgih.
Sebelum resmi meluncurkan SALUD TENAN, Dishub Bantul juga menggandeng akademisi atau tenaga pendidik untuk dilibatkan dalam perumusan bahan pembelajaran budaya tertib berlalu lintas. Selain itu, SALUD TENAN juga bisa dijadikan referensi dalam merumuskan kebijakan yang berkaitan dengan keselamatan lalu lintas.
Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo, yang secara simbolis meluncurkan SALUD TENAN, punya harapan agar SALUD TENAN betul-betul bisa mewujudkan budaya tertib lalu lintas di Kabupaten Bantul.
“Selamat atas dibuatnya proyek perubahan inovasi SALUD TENAN. Semoga ini dapat memberikan dampak positif dalam mewujudkan budaya tertib lalu lintas di Kabupaten Bantul,” ujar Joko. (Els)