Dimulai dengan kirab hasil bumi dari lima wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jogja Pandu Peradaban Nusantara Menuju Hamemayu Hayuning Bawana digelar pada Sabtu (18/1/2025). Acara yang menjadi simbol syukur atas pencapaian dan keharmonisan di Yogyakarta ini bertempat di Jogja Expo Center.
Dalam kirab tersebut, hasil bumi dari masing-masing wilayah diserahkan secara simbolis kepada Sri Sultan Hamengkubuwono X. Hasil bumi yang dipersembahkan adalah nasi gurih dari Kota Yogyakarta, padi dari Sleman, jagung dari Bantul, ketela dari Gunung Kidul, dan pisang satu tandan dari Kulon Progo.
Kapolda DIY, Irjen Polisi Suwondo Nainggolan, yang mewakili Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), memberikan sambutan yang penuh rasa syukur.
"Acara ini adalah ungkapan terima kasih kepada seluruh masyarakat, atas kontribusinya dalam menjaga keamanan dan kelancaran kegiatan sepanjang tahun 2024. Keamanan di Yogyakarta adalah investasi yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan aspek lainnya. Untuk itu kami mengapresiasi semua pihak yang telah bekerja sama menjaga keamanan di Jogja," ujarnya.
Sementara itu, Sri Sultan Hamengkubuwono X dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur atas segala anugerah alam yang tercermin dalam hasil bumi yang dipersembahkan.
"Rasa syukur ini kian bermakna, karena sepanjang tahun 2024, kita berhasil melaksanakan pesta demokrasi, mulai dari Pilpres dan Pemilihan Legislatif Serentak hingga Pilkada Serentak, dengan kondisi yang aman dan kondusif di DIY," tutur Sultan.
Sultan juga memberikan apresiasi kepada aparat yang bekerja dengan penuh adab, menjaga ketertiban dan harmoni di Yogyakarta tanpa tindakan represif, tetapi melalui kolaborasi dengan masyarakat.
Dalam kesempatan ini Sultan, juga mengajak semua pihak, terutama para perantau, untuk turut memberi sumbangsih bagi kota ini.
"Menjadi Jogja adalah menjadi Indonesia. Keistimewaan Yogyakarta adalah untuk Indonesia," tutup Sultan.