Bertempat di Stadion Sultan Agung, puncak perayaan Hari Jadi ke-194 Kabupaten Bantul resmi dimulai dengan digelarnya Mataram Culture Fest 2025, Minggu (3/8/2025). Acara dibuka meriah dengan penampilan kesenian khas daerah seperti Jathilan dan tarian tradisional.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul, Agus Budiraharja, dalam laporannya menyampaikan bahwa acara ini melibatkan pelajar hingga seniman lokal dari sanggar budaya, yang menunjukkan bahwa pelestarian budaya di Bantul berlangsung secara berkesinambungan dan melibatkan generasi muda.
“Melalui acara ini, kita menyaksikan bagaimana estafet pelestarian budaya terus berjalan. Anak-anak muda kita tampil percaya diri membawa kekayaan budaya masa lalu ke masa kini,” ujarnya.
Tak hanya menyuguhkan hiburan, festival ini juga mengusung nilai inklusivitas. Pada malam pembukaan, Forum Sekolah Luar Biasa se-Bantul turut dilibatkan dengan menampilkan bakat seni anak-anak berkebutuhan khusus dari berbagai SLB di Kabupaten Bantul. Penampilan mereka menjadi simbol semangat kesetaraan dan apresiasi terhadap keberagaman potensi anak-anak Bantul.
Kemeriahan Mataram Culture Fest 2025 akan terus berlanjut hingga Senin (4/8/2025). Mulai pukul 15.00 WIB, sederet musisi dan grup musik lokal ternama akan tampil, di antaranya GMLT, Losskita, TTM Akustik, Evan Loss, Sadewok, Pendhoza, Ndarboy Genk, hingga NDX AKA.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menyampaikan kebanggaannya atas gelaran ini, yang menjadi puncak dari rangkaian event Hari Jadi Bantul sejak bulan Juli. Ia menegaskan bahwa Bantul bukan hanya kabupaten seni dan budaya, tetapi juga telah menjadi kota kreatif yang mendapat pengakuan internasional.
“Bantul adalah kota seni, kota budaya, sekaligus kota kreatif. Kreativitas warga Bantul telah membawa kita menjadi nominator kota kreatif dunia versi UNESCO. Ini menjadi kebanggaan sekaligus dorongan untuk terus mengembangkan ekonomi kreatif demi kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.(Syf)