Kami ingin melihat serta mendengar persoalan perempuan di Kabupaten Bantul. Selain itu kita ingin melihat inisiatif dari lokal Bantul agar bisa dibagi ke daerah lain. Sehingga kami nantinya bisa melihat apa yang bisa dilakukan oleh Komnas Perempuan bagi kepentingan Kabupaten Bantul, kata Yuniyanti.
Sementara itu Bupati Bantul, Drs HM Idham Samawi dalam kesempatan tersebut mengemukakan bahwa Pemerintah Kabupaten Bantul selama ini telah memperjuangkan nasib perempuan. Lewat program kesehatan kami berusaha memperhatikan kesehatan perempuan terutama wanita hamil yang berisiko tinggi, dengan pemberian vitamin dan zat besi secara gratis. Sehingga angka kematian ibu melahirkan dan kematian bayi bisa terkurangi, kata Bupati.
Program-program bagi perempuan selama ini banyak disalurkan oleh Dinas/Instansi terkait, Bupati mengatakan bahwa anggaran bagi pemberdayaan perempuan tidak dipatok pada prosentase tertentu, yang lebih utama adalah kecukupan dana bagi masyarakat. Kita juga meminta para pejabat untuk peduli dan mengetahui secara riil kondisi rakyat baik ibu hamil beresiko tinggi, angka gizi buruk, anak putus sekolah dan lain-lain. Sehingga para Camat diminta juga bertanggung jawab terhadap warganya, kata Bupati.
Mengenai kasus kekerasan dalam rumah tangga ( KDRT) Bupati menjelaskan bahwa Bantul membutuhkan tempat shelter perlindungan bagi korban KDRT untuk sementara waktu. Selama ini korban KDRT kita tampung di rumah Dinas Bupati, namun di tahun 2011 Pemkab Bantul akan menganggarkan untuk pembuatan rumah perlindungan korban secara permanen, ujar Bupati. (nurcholis)