Kelompok Swadaya Masyarakat Kuncup Mekar BKM Trirenggo,Bantul Adakan Pelatihan Menjahit

Dalam rangka pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat, UPS BKM Trirenggo Bantul mengadakan pelatihan menjahit yang dibuka sejak tanggal 20 Oktober 2010 bertempat di Kantor Kelurahan Trirenggo,Bantul. BKM yang dikoordinatori oleh H.Kasimin HP tersebut rencana akan mengadakan pelatihan menjahit selama 1(satu) bulan, dengan waktu pelaksanaan setiap hari mulai pukul 13.00 16.00 WIB. Pelatihan tersebut diikuti oleh 17 peserta berasal dari masyarakat keluarga miskin yang ada di Kelurahan Trirenggo. Komisi UPS BKM Trirenggo Dini Ari Silvia,SE yang ditemui Humas Bantul pada hari Selasa(09/11) mengatakan, " program pemberdayaan masyarakat yang merupakan aktualisasi dari PNPM Mandiri Pedesaan ini ditujukan kepada masyarakat dari keluarga miskin yang ingin membuka usaha atau berwirausaha namun tidak mempunyai dana dan kesempatan untuk kursus/pelatihan. Sejak adanya subsidi dari PNPM Mandiri Pusat, di BKM Trirenggo sudah diadakan kursus-kursus untuk melatih dan mengasah keterampilan masyarakat."

Sebelum pelatihan menjahit inipun, BKM Trirenggo juga sudah mengadakan pelatihan-pelatihan, diantaranya produksi makan ringan (criping pisang), penyuluhan kesehatan, produksi jamu instan, pencegahan virus AIDS dan lain-lain. Semua pelatihan tersebut merupakan pelaksanaan program PNPM Mandiri pedesaan. Untuk pelatihan menjahit ini menggunakan dana dari PNPM Pusat sebesar RP.17.000.000,- dan swadaya pemerintah desa Trirenggo sebesar Rp1.200.000,-. Selanjutnya Lurah Desa Trirenggo H.Nur Handoko,ST mengatakan, "kami sebagai pemerintah desa sangat mendukung sekali program pelatihan ini, dan kami memberikan fasilitas sarana/tempat serta ikut mensosialisasikan ke masyarakat adanya pelatihan tersebut. Harapan kami dengan diberikan pelatihan bisa meningkatkan keterampilan masyarakat, selanjutnya bisa menjadi profesi yang bisa meningkatkan kesejahteraan hidup. Jadi setelah diberi pelatihan, masyarakat melanjutkan dengan membuka usaha bahkan bisa membuka lapangan kerja bagi masyarakat."

Oleh karena itu diharapkan pula setelah diberikan pelatihan-pelatihan, masyarakat bisa menerapakan ilmu yang sudah diberi, yaitu dengan melanjutkan berwirausaha. Menurut Suparmi warga Nogosari,Trirenggo yang juga peserta didik, "saya sangat senang mengikuti kursus menjahit yang diadakan oleh BKM Trirenggo ini, karena dengan dibuka kursus gratis memberi kesempatan/peluang bagi masyarakat yang ingin berwirausaha tapi belum punya keterampilan. Setelah kursus ini saya bertekad untuk mengembangkan ilmu yang sudah didapat, namun kendalanya saya terbentur pada modal. Harapan saya Pemkab Bantul memberi bantuan modal usaha atau menunjukkan jalan untuk memperoleh dana berwirausaha."

Masyarakat antusias untuk ikut pelatihan, namun untuk melanjutkan berwirausaha mereka masih terbentur pada modal. Walaupun dari BKM juga sudah memberikan keringanan pinjaman modal usaha, namun masih berharap perhatian pemerintah dengan subsidi dana untuk modal usaha. Untuk itu, perhatian dan monitoring Pemkab Bantul terhadap program pemberdayaan masyarakat sangat diperlukan agar masyarakat lebih terdorong untuk meningkatkan taraf hidup dengan berwirausaha. (dew)

Berbagi:

Pos Terbaru :