Gagal Pertahankan Kabupaten Sehat di 2021, Bantul Coba Lagi Tahun 2023

Pasca gagal pada seleksi dokumen kabupaten/kota sehat di tahun 2021 kemarin, Pemerintah Kabupaten Bantul mulai bergerilya untuk mempersiapkan penilaian kabupaten/kota sehat pada 2023 mendatang. Kegagalan ini cukup menjadi rapot merah yang membuat Bantul gagal juga dalam mempertahankan posisinya sebagai pemegang predikat tertinggi kabupaten/kota sehat yakni swasti saba wistara. Sebelumnya Bantul telah tiga kali meraih predikat ini. 


Guna menggalang kembali semangat dan kesepahaman dari seluruh stake holder yang terlibat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menggelar Workshop Kesiapan Lokasi Tatanan Menuju Kabupaten Bantul Sehat 2023 pada Kamis (22/9) di Hotel Ros In, Sewon. Acara ini diikuti oleh 60 peserta yang terdiri dari perwakilan OPD terakit, sanitarian puskesmas, pengelola lokasi tatanan, forum komunikasi kabupaten sehat, serta tim pembina kabupaten sehat. 


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) menjelaskan bahwa, penyelenggaraan kabupaten/kota sehat bertujuan untuk mendorong terwujudnya kondisi kabupaten/kota yang bersih, aman, nyaman dan sehat untuk dihuni. Kabupaten/kota sehat juga sebagai tempat bekerja bagi warga dengan cara terlaksananya berbagai program-program kesehatan dan sektor lain sehingga dapat meningkatkan sarana, produktivitas, dan perekonomian masyarakat.


Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo, menegaskan bahwa bukan sekedar mengejar predikat dan penghargaan, Kabupaten Bantul berupaya agar pencapaian kabupaten/kota sehat ini berdampak signifikan kepada masyarakat. “Orientasi kita untuk mewujudkan  outcome yang dapat dirasakan  oleh masyarakat Kabupaten Bantul,” ungkapnya. 


Tim pembina kabupaten kota/sehat DIY, Siti Nur Hayah Isfandiari, selaku narasumber menyampaikan bahwa, pada periode ini ada 9 tatanan yang menjadi indikator kabupaten/kota sehat. Jumlah ini meningkat dari tahun sebeumnya yang hanya 7 tatanan. Untuk merebut kembali predikat swasti saba wistara, Bantul harus memenuhi 90% dari total 9 tatanan kabupaten/kota sehat. Oleh karenanya dibutuhkan aksi yang terintegrasi dari berbagai sektor. 


 

Berbagi:

Pos Terbaru :