Pencegahan Leptospirosis di Kecamatan Bambanglipuro

Dengan ditetapkannya Kejadian Luar Biasa akibat adanya penyakit leptospirosis di Kabupaten Bantul, Sabtu (19/2) dilaksanakan gerakan pengendalian tikus di bulak Mejing Mulyodadi Bambanglipuro. Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mencegah penyakit leptospirosis yang pada umumnya penyakit ini disebabkan oleh kuman leptospira yang banyak ditemukan dalam air seni tikus.

Kegiatan yang dilakukan berupa emposan tikus dengan menggunakan alat dan obat yang diberikan oleh Pemkab Bantul. Kegiatan pengendalian tikus sawah yang direkomendasikan oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab Bantul untuk wilayah Kecamatan Bambanglipuro adalah berupa emposan bukan gropyokan, mengingat tikus sawah yang ada jumlahnya masih relatif sedikit, dalam arti belum dikategorikan sebagai hama tanaman yang menyerang tanaman secara luas. Dengan emposan maka dipandang lebih efisien dibandingkan dengan cara gropyokan.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh kelompok tani setempat yang juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Bantul dan jajarannya, Dinas Kesehatan Kab. Bantul, Inspektorat Kab Bantul dan BKD Kab Bantul (selaku bapak asuh), Camat Bambanglipuro dan jajaran pertanian kec. Bambanglipuro, Puskesmas Bambanglipuro, Lurah Mulyodadi dan jajarannya, serta jajaran POKSEK dan KORAMIL Bambanglipuro

Dalam kesempatan ini Camat Bambanglipuro Nugroho Eko Setyanto mengatakan bahwa jumlah penderita leptospirosis di wilayah Kecamatan Bambanglipuro berjumlah 6 orang pada tahun 2010 dan pada tahun 2011 ini berjumlah 2 orang. Dengan kejadian tersebut maka telah dilaksanakan beberapa kegiatan pencegahan penyakit leptospirosis, seperti pengemposan tikus sawah di bulak Jogodayoh pada tanggal 3 Pebruari 2011, penyuluhan pencegahan leptospirosis di seluruh pedukuhan Desa Sumbermulyo pada tanggal 28-31 Januari 2011, Lomba kebersihan lingkungan antar RT di Desa Sumbermulyo pada tanggal 31 januari 2011 s/d 1 Pebruari 2011, penyuluhan pencegahan leptospirosis melalui pertemuan rutin PKK Desa dan Kecamatan, penyuluhan PHBS oleh Puskesmas kepada kader kesehatan, penyuluhan pencegahan leptospirosis kepada GAPOKTAN di Kecamatan Bambanglipuro dan kegiatan emposan seperti yang dilaksanakan pada hari ini.

Lebih lanjut dikatakan oleh Nugroho bahwa setelah kegiatan emposan akan dibagikan racun tikus yang diperoleh dari Pemkab Bantul, yang akan dibagikan pada setiap rumah untuk pengendaian tikus rumah. Racun tikus ini akan didistribusikan kepada masyarakat lewat lurah, dan pembagian racun kali ini (tahap I) akan diprioritaskan pada wilayah yang sudah terserang leptospirosis dan wilayah yang populasi tikusnya cukup banyak.

Setelah kegiatan emposan, dilanjutkan penyuluhan pencegahan leptospirosis oleh Kepala Dinas Pertanian Kehutanan Kab Bantul, Petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul dan Puskesmas Bambanglipuro. (admin2)

Berbagi:

Pos Terbaru :