Dalam laporannya ketua LKMD Desa Triharjo Drs Sumpono menyampaikan bahwa sarana umum yang dibangun di wilayan desa Triharjo ini dikerjakan secara bergotong royong oleh masyarakat. Dananya berasal dari masyarakat dan bantuan dari JRF. Diantaranya berupa Pembangunan Sarana Air Bersih di dusun Tirto yang menelan dana sekitar Rp. 152 juta, pemblangketan jalan di dusun Jalakan menelan dana Rp. 127,26 juta serta pembangunan drainase dan blangket jalan kampung di dusun Ciren menelan dana sebesar Rp. 61,47 juta.
Bupati Bantul saat menyampaikan sambutannya mengatakan bahwa sumber mata air sangat dibutuhkan oleh semua warga terutama warga daerah pegunungan seperti di wilayah Desa Triharjo ini yang langka air. "Maka dengan adanya bantuan dari lembaga seperti JRF ini sangat besar maknanya, karena dapat memberikan fasilitas kemudahan dalam mendapatkan kebutuhan berupa sumber mata air guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari serta untuk meningkatkan usaha mereka." ujar Bupati.
Sementara perwakilan dari JRF Parjiyono memberikan apresiasinya atas semangat gotong royong warga masyarakat di desa Triharjo dalam menyelesaikan pembangunan sarana umum tersebut dengan cepat dan hasilnya sangat memuaskan. Namun dia berpesan kepada masyarakat nantinya dapat merawat dengan baik sarana dan prasarana yang telah dibangunnya, sehingga dapat memberikan manfaat kepada masyarakat dalam jangka waktu yang panjang. "Desa Triharjo ini merupakan salah satu dari 109 desa se DIY yang menerima bantuan program DNC Rekompak JRF dalam rangka memfasilitasi sarana dan prasarana masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya."kata Parjiyono.
Karena, tambah Parjiyono, masyarakat kita terkenal sangat giat dalam membangun sarana dan prasarana umum, namun tidak suka merawatnya, sehingga tidak dapat memaksimalkan manfaatnya. "Untuk itu kami mohon jangan ditelantarkan sarana dan prasana umum yang telah dibangun ini." katanya. (Sit)